DINAS Perhubungan Provinsi NTB menyatakan hingga saat ini belum ada rencana penambahan penerbangan internasional ke Lombok selain rute-rute yang sudah berjalan sekarang ke Kuala Lumpur Malaysia dan Singapura.
Kepala Dinas Perhubungan Provinsi NTB, H. Lalu Mohammad Faozal, S.Sos.M.Si mengatakan, Air Asia belum memberikan update informasi soal rencana membuka rute dari Lombok ke Australia. Sehingga saat ini maskapai tersebut hanya melayani perbangan Lombok – Kuala Lumpur.
“Belum ada. Perkembangannya kita akan lihat. Sampai dengan hari ini belum ada yang pasti terkait dengan rute internasional, kecuali rute eksisting yang sudah ada,” kata Lalu Moh Faozal kepada wartawan, Kamis, 17 Oktober 2024.
Faozal membeberkan kendala yang dihadapi untuk penambahan penerbangan internasional, terutama rute Australia yaitu pada aspek keterbatasan kapasitas seat. Menurutnya, seat penerbangan dari Australia menuju Indonesia sudah penuh.
“Ini untuk airlines yang memang benderanya dari Australia. Nah sekarang yang dimungkinkan adalah airlines yang benderanya Indonesia. Namun kondisinya sampai dengan hari ini masih dalam posisi menunggu, mana airline yang memungkinkan mengisi rute itu,”ujarnya.
Menurut Faozal, penerbangan rute Australia-Lombok tak memiliki tantangan lain selain masalah kapasitas seat tersebut. Adapun terkait dengan harga avtur untuk penerbangan internasional menurutnya tak jadi persoalan.
“Airlines itu akan lebih happy dia kalau international flight dibanding domestik dari sisi itu (harga avtur-red),” katanya.
PT Angkasa Pura Indonesia Bandara Lombok tercatat telah melayani 1,79 juta pergerakan penumpang hingga triwulan III atau September 2024. Sementara tingkat pemulihan atau recovery rate jumlah penumpang Bandara Lombok telah mencapai 86 persen dibandingkan dengan periode yang sama 2019 lalu atau sebelum pandemi Covid-19 yang mencapai 2 juta penumpang.
General Manager PT Angkasa Pura Indonesia KC Bandara Lombok Barata Singgih Riwahono menyatakan kinerja paling positif terjadi pada pergerakan kargo. Tercatat, Bandara Lombok melayani sebanyak 10.193 ton kargo pada periode Januari-September 2024. Angka tersebut tumbuh 144 persen dibanding periode Januari-September 2019 yang ada di angka 7.063 ton.
“Dengan kata lain, kinerja pergerakan kargo Bandara Lombok di triwulan III 2024 telah melampaui catatan pergerakan kargo pada periode yang sama 2019 sebelum pandemi,” imbuh Barata dalam keterangan tertulisnya.
Untuk pergerakan pesawat udara, Bandara Lombok melayani sebanyak 18.946 pergerakan pesawat sepanjang Januari-September 2024. Angka ini mencapai recovery rate sebesar 92 persen dibandingkan Januari-September 2019 yang sebanyak 20.514 pergerakan.
“Kami berharap pergerakan penumpang dan pergerakan pesawat udara hingga akhir tahun 2024 ini akan semakin positif,” ujarnya.
Pada tahun 2024 ini, pergerakan penumpang tertinggi terjadi pada bulan Juli dan September dengan rata-rata 7.700 penumpang per hari. Hal ini dipengaruhi oleh peningkatan aktivitas masyarakat selama periode liburan sekolah hingga pertengahan Juli, reaktivasi rute penerbangan, dibukanya beberapa rute penerbangan baru dari dan menuju Lombok, serta event MotoGP yang berlangsung pada tanggal 27-29 September 2024.
Saat ini Bandara Lombok akan melayani konektivitas langsung menuju sepuluh destinasi domestik, yaitu Jakarta (CGK), Surabaya (SUB), Yogyakarta (YIA), Bali (DPS), Bima (BMU), Sumbawa Besar (SWQ), Makassar (UPG), Balikpapan (BPN), Semarang (SRG), dan Batam (BTH). Penerbangan-penerbangan tersebut dilayani oleh maskapai Garuda Indonesia (GA), Citilink (QG), Lion Air (JT), Batik Air (ID), Super Air Jet (IU), Wings Air (IW), dan Pelita Air (IP).
Sedangkan untuk penerbangan internasional, saat ini ada dua destinasi yakni tujuan Kuala Lumpur (KUL) yang dilayani oleh maskapai Indonesia AirAsia (QZ), AirAsia Berhad (AK), dan Batik Air Malaysia (OD) serta tujuan Singapura yang dilayani oleh Scoot (TR). (ris)