Mataram (Suara NTB) – DPD PDI Perjuangan NTB menggelar rapat kerja daerah khusus (Rakerdasus) untuk konsolidasi pemenangan Pilkada Serentak 2024 di Mataram pada Sabtu, 26 Oktober 2024. Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto hadir langsung memberikan pengarahan dalam menyongsong pemenangan pilkada 2024.
Rakerdasus diikuti oleh seluruh jajaran pengurus daerah, pengurus cabang, anak cabang hingga pengurus ranting 10 kabupaten/kota se NTB, dan juga anggota fraksi. Hadir pula seluruh pasangan calon kepala daerah dan wakil kepala daerah yang diusung PDIP, termasuk pasangan Cagub-Cawagub NTB, Hj Sitti Rohmi Djalilah-HW Musyafirin (Rohmi-Firin).
Dalam pengarahannya Hasto menyampaikan bahwa Rakerdasus PDIP NTB tersebut menjadi ajang konsolidasi untuk memastikan bahwa sisa kampanye yang tinggal 32 hari ke depan. Seluruh kader PDI Perjuangan benar-benar bergerak untuk memenangkan seluruh calon kepala daerah yang diusung, terutama di Pilgub NTB.
“Mari kita melangkah dengan penuh keyakinan, sejarah akan mencatat, dalam (sisa masa kampanye) 32 hari kedepan kita berjuang bagaikan api yang tidak bisa padam. Untuk itu seluruh kader PDI Perjuangan NTB, mari kita bergerak, door to door memenangkan seluruh calon yang diusung PDI Perjuangan. Ini momentum kita untuk menghasilkan NTB bisa lebih hebat,” seru Hasto.
Hasto menegaskan bahwa sejarah mengajarkan, kemajuan suatu bangsa sangat ditentukan oleh pemimpinnya. Rohmi-Firin adalah pasangan komplet dan memiliki pengalaman yang sangat lengkap. Begitu juga dengan sosok Musyafirin, kader PDI Perjuangan yang mendampingi Rohmi tersebut sudah dua periode memimpin Kabupaten Sumbawa Barat. Prestasinya pun mentereng. Diakui tak hanya regional, tapi nasional dan dunia.
“Mengelola pemerintahan itu perlu pengalaman, tapi pengalaman saja tidak cukup kalau tidak punya karakter, integritas. Maka dari itu kami menggalang seluruh komponen-komponen kekuatan rakyat untuk bergabung dalam gerakan kemenangan Rohmi-Firin,” ujar Hasto.
Hasto juga menegaskan, PDIP ketika memberi dukungan kepada pasangan Rohmi-Firin, dukungan tersebut bukan untuk PDIP. Melainkan untuk NTB yang jauh lebih baik. NTB yang mampu berpacu cepat dibawah kepemimpinan kasih sayang dari seorang ibu kepada rakyatnya tanpa pamrih.
“Peradaban Indonesia disi oleh perjuangan perempuan. Perempuan itu tiang negeri, mana kala baik perempuannya, maka baiklah negeri ini. Karena itu Ibu Rohmi adalah representasi dari seluruh hasrat NTB untuk maju. Dengan kasih ibu sepanjang massa. Itu yang jadi tema sentral dari semua kepemimpinan Rohmi-Firin,” tegasnya.
Pada kesempatan itu Hasto juga menyinggung terkait dengan potensi penggunaan aparatur negara untuk pemenangan pilkada oleh Paslon tertentu. Dia menegaskan bahwa kekuasaan negara harus menempatkan diri sebagai pengayom bagi semua anak bangsa. Menjadikan pilkada 2024 sebagai pemilu yang demokratis.
“Maka tadi saya mengingatkan sekiranya ada aparatur negara yang mau dikerahkan. Harus dihadapi oleh kekuatan rakyat. Karena tidak boleh membungkam hati nurani rakyat,” tegas Hasto. PDI Perjuangan selalu percaya bahwa politik digerakkan oleh kebenaran. Digerakkan oleh keyakinan. Bukan oleh campur tangan kekuasaan, apalagi intimidasi. Masyarakat di NTB pun diyakininya, akan menolak keras berbagai intimidasi. (ndi)
