Mataram (Suara NTB) – Penanganan terhadap warga yang menjadi korban angin puting beliung, Sabtu, 2 November 2024 segera direspons pemerintah. Pemerintah melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Komisi VIII DPR RI sudah menyalurkan bantuan logistik kebencanaan, termasuk uang tunai sebesar Rp150 juta pada Pemkab Lombok Tengah (Loteng) dan Lombok Barat (Lobar) pekan kemarin.
‘’Jadi kita sudah melaksanakan rapat koordinasi pada tanggal 5 November, kemudian kita juga sudah meminta bantuan dari BNPB untuk memberikan bantuan logistik dan biaya-biaya lainnya. Dan juga kita sudah meninjau lapangan. Memang ternyata kerusakannya itu rata-rata atap yang terbuat dari galvanis, asbes dan seng itu yang tekelep (diterbangkan angin), sehingga sekarang rumah orang ini tidak ada lagi atapnya,’’ ujar Kepala Pelaksana (Kalak) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi NTB H. Ahmadi, SP-1., pada Suara NTB di sela-sela mengikuti kegiatan bersih pantai di Pantai Loang Baloq, Jumat, 8 November 2024.
Masyarakat yang menjadi korban ini, ungkapnya, sudah mendapatkan bantuan logistik dari BNPB berupa light tower sebanyak 10 unit, terpal 300 unit, selimut, makanan siap saji berupa rendang bagi 300 Kepala Keluarga per kabupaten.
‘’Di samping itu juga diberikan uang fresh. Uang tunai sebesar 150 juta per kabupaten. Lombok Tengah sama Lombok Barat yang sudah ditinjau oleh Deputi Kedaruratan BNPB bersama anggota Komisi VIII DPR RI Hj Lale Syifa’un Nufus,’’ terangnya.
Menurutnya bantuan yang diberikan dari BNPB ini tinggal dieksekusi oleh BPBD Kabupaten Lobar dan BPBD Kabupaten Loteng.
Disinggung terkait bantuan uang tunai sebesar Rp150 juta dari BNPB bagi dua kabupaten di Pulau Lombok ini, ujarnya, dipergunakan untuk pembelian atapnya rumah warga yang rusak, karena banyak korban bencana yang rumahnya atapnya diterbangkan angin puting beliung. ‘’Bisa dipergunakan untuk pembelian atap galvanis, rangka baja, termasuk juga baut-bautnya,’’ ujarnya.
Pihaknya berharap bantuan ini akan cukup membantu warga yang menjadi korban. Warga juga bisa memanfaatkan sisa material rumah yang masih dipakai untuk memperbaiki rumahnya yang rusak akibat bencana.
Sebelumnya, pada akhir pekan lalu terjadi bencana angin puting beliung menimbulkan kerusakan cukup parah di Kabupaten Lobar yang menyebabkan sekitar 375 bangunan dengan total kerusakan dan kerugian mencapai Rp2 miliar lebih. Disusul Kabupaten Lombok Tengah yang terjadi di tiga kecamatan dan merusak sekitar 183 bangunan, total kerugian dan kerusakan di kabupaten ini mencapai Rp1,6 miliar. Kabupaten Bima mengalami kerugian hingga Rp863 juta, yang mana puting beliung terjadi di tiga kecamatan yang merusak 138 bangunan. Terakhir ada Kabupaten Lombok Utara dan Dompu yang mengalami kerugian masing-masing Rp17 juta. (ham)