Mataram (Suara NTB) – Komitmen membangun perpustakaan di daerah, khususnya perpustakaan berbasis inklusi sosial mendapat apresiasi dari perpustakaan nasional. Pada Peer Learning Meeting (PLM) Tingkat Nasional yang digelar Perpustakaan Nasional di Hotel Frame Plaza Bali, 6-8 November, tim NTB mendapat lima penghargaan nasional. Dari lima peraih penghargaan ini, empat perwakilan dari Kabupaten Lombok Timur (Lotim) mendapat penghargaan nasional.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi NTB H. Amir, SPd., M.Pd., menjelaskan, lima penghargaan yang diraih berasal dari 1 perwakilan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan NTB dan 4 perwakilan dari Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Lotim. Penghargaan yang diberikan Perpustakaan Nasional terhadap mitra Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial (TPBIS) berprestasi di seluruh Indonesia, termasuk dari NTB.
Lima perwakilan NTB yang meraih penghargaan ini, pada penghargaan Koordinator Person In Charge (PIC) Terbaik diraih M Nurul Hirkan, S.Kom, dari Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi NTB, Pemberdayaan Masyarakat Terbaik Tingkat Nasional diraih Baiq Fatimah dari Perpustakaan Desa Sakra, Kabupaten Lotim.
Selain itu, Pencapaian Pembelajaran Sepanjang Hayat Terbaik, ujarnya, diraih Andrea Ardi Ananda, S.Hum, dari Dinas Perpustakaan Kabupaten Lotim, Implementasi Program TPBIS Kabupaten/Kota Terbaik diraih Dinas Perpustakaan Kabupaten Lotim. ‘’Dan Inovasi dan Kreasi Pelibatan Masyarakat Terbaik juga diraih Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Lombok Timur,’’ ujarnya saat dikonfirmasi Suara NTB di sela-sela bersih pantai di Pantai Loang Baloq, Jumat, 8 November 2024.
Dijelaskannya, apa yang diraih perwakilan NTB ini merupakan bukti pengabdian yang telah diberikan selama ini, karena banyak bekerja dilandasi dengan semangat membangun di tengah minimnya anggaran terhadap perpustakaan.
Pihaknya memberikan apresiasi pada Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Lotim karena memberikan perhatian lebih dalam pengelolaan perpustakaan di daerahnya dibandingkan kabupaten/kota lain di NTB. Meski demikian, ada juga kabupaten lain di NTB yang memberikan perhatian besar terhadap perpustakaan, yakni Kabupaten Lombok Tengah.
‘’Lombok Tengah saya melihat sekarang sudah semakin luas dan besar perhatiannya pada perpustakaan. Contoh, 2025 ada desa-desa replikasi mandiri menjadi lebih banyak dari tahun sebelumnya. Kemarin kami memberikan dukungan dengan tambahan koleksi buku,’’ terangnya.
Sementara Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi NTB terus meningkatkan dukungan, khususnya replikasi mandiri di kabupaten/kota. Seperti pada tahun 2023 pihaknya mereflikasi 24 perpustakaan baru. Namun, tahun 2024 diakuinya, tidak seperti tahun 2023 yang memberikan dukungan terhadap perpustakaan baru. ‘’Namun, kami fokuskan untuk monitoring dan evaluasi sekaligus mendata kabupaten/kota yang memprogramkan reflikasi. Kemarin timnya sudah turun di seluruh kabupaten/kota di Pulau Lombok dan Pulau Sumbawa,’’ tambahnya.
Amir menyebut jika tahun 2025 mendatang akan ada tambahan bantuan dari Perpustakaan Nasional ke perpustakaan desa dan kelurahan di kabupaten/kota di NTB. Nantinya, kabupaten/kota akan mendapatkan tambahan 25 bantuan perpustakaan untuk desa/kelurahan. ‘’Sekarang dalam proses pengusulan,’’ ujarnya.
Pihaknya mengharapkan di masa mendatang, penghargaan yang diraih NTB ini akan semakin banyak lagi dan memberikan kontribusi nyata kepada masyarakat. (ham)