Praya (Suara NTB) – Bertepatan dengan Hari Guru Nasional (HGN) ke 30 tahun 2024, Senin, 25 November 2024, SDN 3 Darek, Kecamatan Praya Barat Daya, Lombok Tengah (Loteng) menggelar kegiatan Market Day. Ajang yang mensimulasikan kegiatan bisnis melibatkan guru dan siswa setempat sebagai pelaku bisnis. Kegiatan tersebut diharapkan bisa mendorong tumbuhnya jiwa dan semangat wirausaha di kalangan siswa sejak dini.
Produk yang dijual pun beragam, berupa produk hasil kreasi siswa, seperti kue atau jajanan tradisional hingga hasil kriya (kerajinan tangan) siswa dari barang bekas serta sampah daur ulang. “Pesertanya guru dan siswa masing-masing kelas. Dengan menampilkan produk yang berbeda. Sesuai kreasinya, menggunakan bahan-bahan bekas seperti kardus hingga botol air mineral,” sebut Kepala SDN 3 Darek Lalu Akhmad Rudi, S,Pd., kepada Suara NTB.
Market Day digelar sebagai bentuk implementasi Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) yang merupakan amanat kurikulum merdeka. Di mana siswa tidak hanya diajarkan tentang ilmu pengetahuan dasar berupa literasi dan numerasi. Tetapi juga diarahkan agar memiliki jiwa kemandirian, berupa semangat wirausaha yang bisa bermanfaat bagi siswa tersebut kelak.
“Tidak kalah penting, melalui kegiatan tersebut siswa juga didorong untuk memilikin kepedulian pada lingkungan sekaligus kreatif. Dengan mengubah sampah yang tidak berguna menjadi barang bernilai seni serta bisa digunakan untuk keperluan sehari-hari,” terangnya.
Karena ini baru pertama kali digelar, maka yang terlibat hanya guru dan siswa SDN 3 Darek saja. Tapi ke depan, bukan tidak mungkin cakupan kegiatanya akan lebih diperluas lagi dengan melibatkan guru dan siswa dari sekolah sekitar dan instansi lainya. “Harapan kita Market Day ini bisa menjadi ajang tetap tahunan SDN 3 Darek. Dengan melibatkan sekolah yang lain juga,” harapnya.
Itu semua selaras dengan implementasi kurikulum merdeka. Di mana dalam proses pembelajarannya tidak hanya berfokus pada pemberian materi ilmu pengetahuan pada umumnya. Tetapi juga materi-materi yang selaras dengan kebutuham kekinian guna mempersiapkan generasi Indonesia emas tahun 2045.
“Siswa-siswa yang sekarang ini akan menjadi bagian dari generasi emas di tahun 2045 mendatang. Sehingga penting untuk dipersiapkan sejak dini. Tidak hanya soal pengetahuan umum. Tetapi juga keterampilan kewirausahaan yang tentunya akan sangat berguna bagi mereka kelak,” pungkasnya. (kir)