spot_img
Sabtu, Februari 8, 2025
spot_img
BerandaNTBDistanbun NTB Nyatakan Sektor Pertanian Belum Terdampak Fenomena La Nina

Distanbun NTB Nyatakan Sektor Pertanian Belum Terdampak Fenomena La Nina

Mataram (Suara NTB)- Sekretaris Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) NTB Ni Nyoman Darmilaswati mengatakan pihaknya terus mengerahkan petugas pengamat organisme pengganggu tanaman (POPT) untuk memantau sejauhmana dampak dari fenomena La Nina di NTB.

Menurutnya, saat ini petani belum merasakan dampak La Nina karena hujan turun baru dua pekan terakhir. Namun demikian, petugas Dinstanbun tetap melakukan pengawasan untuk mengetahui dampak La Nina bagi pertanian di NTB.

“Pemantauannya ditingkatkan. Jadi peran penyuluh dan petugas OPT itu di lapangan harus gencar menyampaikan laporan ke dinas biar ada kebijakan yang akan diambil oleh pimpinan,” terang Ni Nyoman Darmilaswati kepada Suara NTB, Senin 2 Desember 2024.

Fenomena La Nina diprediksi akan berdampak di Indonesia. Dilansir dari laman Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika, La Nina adalah fenomena alam yang terjadi ketika suhu permukaan laut di bagian tengah dan timur Samudra Pasifik menjadi lebih dingin dari biasanya.

Penurunan suhu ini disebabkan oleh angin pasat yang bertiup lebih kuat dari biasanya. Hingga mendorong air hangat ke barat menuju wilayah dekat Asia dan Australia. Aliran angin ini akhirnya memengaruhi pola cuaca dan iklim di banyak tempat, termasuk Indonesia.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi La Nina mulai melanda Indonesia pada Oktober 2024 hingga Maret 2025. Fenomena ini sangat memengaruhi curah hujan di Indonesia.

Kondisi lembap yang dibawa La Nina tidak hanya memengaruhi masyarakat secara langsung, tetapi juga berdampak bagi sektor pertanian. Lahan pertanian yang tergenang air menyebabkan akar tanaman membusuk dan hasil panen menurun.

Terkait dengan hal ini, Distanbun NTB juga meminta kepada pusat terkait program persediaan yang akan diberikan kepada petani jika mereka gagal tanam dan gagal panen.

Menurutnya, untuk tahun 2024 ini, Distanbun NTB tak memiliki anggaran untuk program barang persediaan. Namun untuk tahun 2025 diharapkan ada anggaran persediaan semisal untuk benih, dan lain sebagainya.

“Kalau dia gagal tanam padi kita kasi persediaan benih, kita kasi bantuan pupuk. Itu dia peran Dinas Pertanian,” imbuhnya.(ris)

RELATED ARTICLES
- Advertisment -



VIDEO