Mataram (Suara NTB) – Pelayanan publik merupakan salah satu prioritas yang harus terus mendapat perhatian dari seluruh aparatur pemerintah. Pemerintah, baik pusat dan daerah yang memiliki pelayanan publik mesti memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat, terutama dari sisi sarana dan prasarana serta sumber daya manusia, sehingga mampu meningkatkan daya saing.
Kepada Suara NTB, Minggu, 1 Desember 2024, Kepala Biro Organisasi Setda NTB Dr. H. Nursalim, M.M,. menjelaskan, dalam meningkatkan layanan dan daya saing guna mewujudkan kesejahteraan di Provinsi NTB memerlukan pendekatan yang holistik. Selain itu, melibatkan pemangku kepentingan dan memperhatikan keberagaman sosial, ekonomi, dan budaya di daerah tersebut.
Hal ini bisa dicapai, dengan peningkatan aksesibilitas layanan, yaitu membangun infrastruktur fisik dengan memperkuat komitmen dan menyediakan layanan digital/online. Selain itu, peningkatan kualitas pelayanan publik, yaitu dengan peningkatan kompetensi aparatur pemerintah dan penggunaan teknologi untuk meningkatkan efisiensi.
Pelayanan berbasis kebutuhan masyarakat menjadi elemen berikutnya. Salah satunya, dengan melibatkan masyarakat dalam menilai kinerja pemerintah dan pelayanan masyarakat yang merata. Pemberdayaan ekonomi masyarakat, dengan memberikan pelatihan dan pengembangan keterampilan serta memberikan dukungan untuk UMKM.
Tidak hanya itu, perhatian terhadap kelompok rentan, yaitu dengan program perlindungan sosial, pemberdayaan perempuan dan anak. Kolaborasi antar pemangku kepentingan, yaitu kemitraan pemerintah, swasta dan masyarakat dalam peningkatan layanan publik, serta melakukan pemantauan dan evaluasi secara rutin agar program-program yang dilakukan dapat berjalan dengan efektif dan inklusif.
Meski demikian, ujarnya, peningkatan layanan publik di Provinsi NTB bukan hanya tentang memperbaiki kualitas layanan itu sendiri, tetapi juga tentang menjamin bahwa semua lapisan masyarakat, tanpa terkecuali, dapat merasakan manfaat dari layanan tersebut.
Dengan pendekatan yang berbasis pada kebutuhan masyarakat, pemberdayaan ekonomi, serta perbaikan infrastruktur dan Pendidikan. ‘’Sehingga kata kuncinya adalah meningkatkan kesejahteraan masyarakat di NTB dapat meningkat secara signifikan. komitmen pemangku kepentingan mutlak diwujudkan sebagai bagian dari strategi impelementaei 8 Misi Asta Cita Bapak Presiden Prabowo Subianto yaitu Pengembangan SDM dan Reformasi Politik Hukum, dan Birokrasi,’’ terangnya.
Nursalim juga mengakui dirinya mewakili Penjabat Gubernur Hassanudin dalam acara diskusi publik di JS Luswansa Hotel dan Convention Ballroom, Jakarta Selatan, Jumat (29/11/2024). Pada kesempatan ini disampaikan ada beberapa hal yang dilakukan dalam peningkatan layanan publik sebagai daya saing daerah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Pertama, mengelola manajemen Sumber Daya Manusia (SDM) yaitu mindset atau pola pikir aparatur yang mengelola unit pelayanan publik. Dalam hal ini, harus ada value yang tumbuh dari dalam hatinya terpanggil untuk senang melayani.
‘’Tanpa ada jiwa melayani, maka apapun instrumen yang menyertainya akan melahirkan pelayanan semu, selanjutnya didukung dengan resource lainnya seperti sarana prasarana penunjang yaitu, insfrastruktur TIK, kemudian penguasaan terhadap tugas pokok dan fungsinya di bidang pelayanan publik tersebut,’’ ujarnya.
Adanya fasilitas yang memadai, ungkapnya, akan melahirkan layanan publik yang inklusif. Di mana ketersediaan Infrastruktur sebagai penopang pengembangan inovasi layanan publik melalui penguatan Digitalisasi Governance, mutlak dikelola dengan baik, seperti yang didesain oleh Pemprov NTB dalam mengimplementasikan Sistem Pemerintah Berbasis Elektronik (SPBE). Dengan pengembangan infrastruktur SPBE, penguatan satu data dan implementasi program unggulan dengan implementasi TIK, untuk NTB, maka daerah memiliki banyak aplikasi untuk memfasilitasi harapan masyarakat sebagai media komunikasi.
‘’Misalnya Provencial Command Center (PCC) yaitu merupakan aplikasi penanganan aksi cepat yaitu sebuah inovasi menggunakan sistem aplikasi smart PSC (merupakan aplikasi rujukan yang dimulai oleh PCC NTB) untuk penangana gawat darurat di luar Rumah Sakit untuk Masyarakat NTB yaitu layanan telepon online selama 24 jam bebaspulsa,’’ terangnya. (ham)