Mataram (Suara NTB) – Komando Resor Militer (Korem) 162/Wira Bhakti siap mendukung pelaksanaan program strategis pemenuhan gizi di Provinsi NTB. “Korem 162/Wira Bhakti mendukung penuh penguatan akses dan tata kelola gizi masyarakat yang berkelanjutan melalui kolaborasi lintas sektor,” kata Komandan Resor Militer (Danrem) 162/Wira Bhakti Brigjen TNI Agus Bhakti dalam siaran pers diterima di Mataram, Kamis, 5 Desember 2024.
Menurut dia, pemenuhan gizi yang baik merupakan dasar bagi terbentuknya modal manusia berkualitas. Hal ini sejalan dengan visi Indonesia Emas 2045 dalam menciptakan generasi yang unggul, sehat, dan cerdas.
Oleh karena itu, pihaknya berkomitmen mendukung pembentukan Satuan Tugas Pelayanan Pemenuhan Gizi NTB sebagai wadah kolaborasi dalam menyukseskan program strategis pemenuhan gizi di NTB.
“Kolaborasi adalah kunci keberhasilan. Korem 162/Wira Bhakti akan terus berada di garda depan untuk mendukung setiap langkah strategis menuju Indonesia Emas 2045,” ucapnya.
Sebagai bentuk dukungan, Danrem 162/Wira Bhakti ikut hadir dalam rapat koordinasi (rakor) kesiapan Satgas Pelayanan Pemenuhan Gizi NTB yang berlangsung di Pendopo Gubernur NTB, Rabu, 4 Desember 2024.
Rakor yang dipimpin Penjabat Gubernur NTB Mayjen TNI (Purn) Hassanudin itu turut dihadiri berbagai pemangku kepentingan, termasuk Sekretaris Daerah NTB, Asisten II dan III Setda NTB, Kepala Bappeda NTB, serta perwakilan TNI-Polri dan kepala bagian yang tergabung dalam tim koordinasi perangkat daerah Provinsi NTB.
Pemerintah menggelar rakor tersebut dengan tujuan mendukung visi strategis Indonesia Emas 2045 dengan fokus pada peningkatan kualitas gizi masyarakat NTB agar terwujud Indonesia yang maju, sehat, dan berdaya saing global.
Menurut pemerintah, program pemenuhan gizi ini menjadi salah satu upaya fundamental untuk membangun sumber daya manusia unggul.
Dari hasil pertemuan, Satuan Tugas Pelayanan Pemenuhan Gizi NTB akan memprioritaskan peningkatan kualitas gizi untuk 1,7 juta anak usia sekolah dan ibu hamil di NTB.
Tahap pertama, pada 2025, direncanakan pembangunan 131 dari 133 unit Satgas Pelayanan Pemenuhan Gizi. Unit ini akan tersebar di seluruh NTB.
Pemerintah berharap setiap unit mampu melayani hingga 3.500 siswa dan ibu hamil, dengan dukungan investasi dari pemerintah pusat, daerah, serta kemitraan strategis dengan pihak swasta.
Pemerintah juga mempertimbangkan kondisi geografis dan budaya yang kompleks di NTB yang mencatat 80 persen siswa di pedesaan sering berangkat ke sekolah tanpa sarapan terlebih dahulu.
Oleh karena itu, Satgas Pelayanan Pemenuhan Gizi ini juga akan menaruh fokus perhatian kepada sekolah-sekolah yang masuk dalam zona prioritas dengan kategori jarak tempuh paling jauh 4 kilometer dari akses layanan terdekat. (ant)