spot_img
Kamis, Februari 13, 2025
spot_img
BerandaNTBDPR RI Imbau Masyarakat Waspada Cuaca Ekstrem hingga Maret 2025

DPR RI Imbau Masyarakat Waspada Cuaca Ekstrem hingga Maret 2025

Mataram (Suara NTB) – Kewaspadaan perlu dikedepankan oleh masyarakat, sebab cuaca ekstrem yang terjadi belakangan ini berdampak terhadap keselamatan masyarakat. Bahkan beberapa titik di NTB telah terjadi kasus pohon tumbang hingga angin puting beliung di lingkungan masyarakat.

Anggota DPR RI Fraksi PKS Dapil NTB 2 H.Abdul Hadi menyebutkan bahwa peningkatan curah hujan dan fenomena hidrometeorologi diprediksi akan mempengaruhi sejumlah daerah di Indonesia, termasuk di NTB. Seperti kemarin di wilayah Senggigi Lombok Barat terjadi pohon tumbang yang langsung menganggu arus lalu lintas.

Ia mengutip pernyataan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) yang menyatakan bahwa di bulan Desember, terutama periode natal dan tahun baru wilayah NTB masuk dalam jajaran wilayah di Indonesia yang diprakirakan akan mengalami hujan lebat. Karena itu ia mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan siaga terhadap potensi cuaca ekstrem yang diperkirakan akan terjadi hingga Maret 2025.

“BMKG juga mengingatkan pentingnya memantau informasi cuaca yang terus diperbarui melalui saluran resmi mereka, guna mengantisipasi dampak buruk dari kondisi cuaca yang tidak menentu. Warga diimbau untuk selalu memeriksa kondisi cuaca terkini sebelum melakukan aktivitas di luar rumah,” ujarnya, Minggu 8 Desember 2024 ketika meninjau Pohon tumbang di wilayah Senggigi Lombok Barat.

Ia menjelaskan bahwa dengan adanya peningkatan isentitas hujan disertai angin kencang maka seluruh masyarakat NTB khusus dan warga di Indonesia bukan hanya siaga tapi harus bersikap awas terhadap bencana yang kemungkinan bisa terjadi.

Selain itu, pemerintah diminta untuk tetap sigap dan siap memberikan pelayanan serta bantuan kepada masyarakat yang terdampak cuaca ekstrem. Kecepatan respons dan kerjasama antara berbagai instansi sangat penting untuk memastikan keselamatan warga.

“Seluruh elemen masyarakat diminta untuk menjaga kewaspadaan, memperhatikan peringatan cuaca dari BMKG, serta menghindari aktivitas di daerah rawan bencana,” tandasnya.

Sebelumnya, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan, wilayah NTB berpotensi diguyur hujan lebat bersama dengan wilayah Kepulauan Bangka Belitung, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, NTT, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, dan sebagian wilayah Papua.

“Akhir tahun 2024 mulai dari November – Desember diprediksi terjadi La Nina Lemah yang bersamaan dengan masuknya musim hujan, maka kewaspadaan terhadap potensi bencana hidrometeorologi basah perlu dilakukan,” kata Dwikorita Karnawati

Tahun 2025 akan diawali dengan masih aktifnya La Nina lemah hingga bulan Maret disertai dengan puncak musim hujan pada Januari – Februari, sehingga butuh kesiapsiagaan untuk menghadapi potensi bencana hidro-meteorologi basah seperti banjir, banjir bandang, banjir rob, longsor dan lain sebagainya.

Dwikorita Karnawati memberikan pemaparan terkait dengan siklus bahaya metrometeorologi di Indonesia. Di mana potensi bahaya sepanjang tahun berupa banjir, longsor, dan gelombang tinggi. Sementara di bulan Maret, April dan Mei, sejumlah wilayah di Indonesia sering dilanda puting beliung, petir dan hujan es.(ris)

RELATED ARTICLES
- Advertisment -


VIDEO