Mataram (Suara NTB)- Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) akan menutup wisata pendakian ke Rinjani mulai tanggal 1 Januari hingga 2 April 2025. Kebijakan ini dibuat setelah memperhatikan informasi prakiraan cuaca dari BMKG StasiunĀ Klimatologi Klas I Mataram yang menyatakan sedang terjadi masa peralihan menuju musim hujan 2024/2025.
Sehingga perlu diwaspadai adanya potensi bencana hidrometeorologi seperti hujan lebat, angin kencang yang dapat terjadi secara tiba-tiba dan bersifat lokal di beberapa wilayah serta potensi dampak bencana banjir, tanah longsor, dan angin puting beliung.
Kepala Balai TNGR Yarman mengatakan, seluruh jalur pendakian Rinjani akan ditutup mulai tanggal 1 Januani yang meliputi jalur jalur wisata pendakian Senaru dan jalur pendakian Torean di Kabupaten Lombok Utara, kemudian jalur wisata pendakian Sembalun, jalur pendakian Timbanuh, dan jalur pendakianĀ Tetebatu di Kabupaten Lombok Timur serta jalur wisata pendakian Aik Berik di Kabupaten Lombok Tengah.
āSemua jalur pendakian tersebut resmi ditutup untuk umum terhitung mulai tanggal 1 Januari 2025 sampai tanggal 2 April 2025,ā kata Yarman dalam keterangannya, Jumat 20 Desember 2024.
Aktivitas Pendakian terakhir dilakukan pada tanggal 31 Desember 2024 dan berakhir pada tanggal 3 Januari 2025.
Sebelumnya, Yarman menyatakan pemesanan tiket pendakian melalui aplikasi eRinjani dapat dilakukan hingga 25 Desember 2024. Kebijakan tersebut dilakukan sehubungan dengan persiapan penutupan jalur destinasi wisata alam pendakian di Taman Nasional Gunung Rinjani serta tutup buku akhir tahun Bendahara Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).
Oleh karena itu, ia mengimbau kepada masyarakat yang ingin melakukan pendakian menuju Gunung Rinjani agar segera melakukan pemesanan tiket sesuai dengan aturan.
“Warga bisa melakukan pemesanan tiket jika ingin melakukan pendakian Gunung Rinjani 2024, sebelum penutupan jalur pendakian dilakukan,” katanya.
Selain itu, ia juga berharap kepada wisatawan maupun masyarakat untuk tetap tetap mematuhi semua aturan yang berlaku demi keamanan, kenyamanan dan kelestarian alam di kawasan Gunung Rinjani tetap terjaga. “Pendakian harus melalui jalur resmi dan sesuai aturan,” katanya.
Di Tahun 2025, Balai TNGR menyiapkan sejumlah langkah untuk mewujudkan wisata pendakian nol sampah ke Gunung Rinjani
“Tahun 2025, kami melakukan zero waste agar tidak ada lagi potensi sampah yang diangkut ke atas (Gunung Rinjani),” kata Yarman.
Dengan Program Zero Waste ini, Balai TNGR tidak hanya menjaga kebersihan Gunung Rinjani, tetapi juga mendorong perilaku bertanggung jawab di kalangan wisatawan. Sebuah harapan besar disematkan bahwa keindahan Rinjani akan tetap lestari, sekaligus menjadi contoh bagi pengelolaan destinasi wisata lain di Indonesia. (ris)