Mataram (Suara NTB) – Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Mataram (LPPM Unram), resmi melakukan pelepasan mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) yang tersebar di Pulau Lombok dan Sumbawa. Pelepasan yang dilaksanakan di Lapangan Rektorat pada Senin, 23 Desember 2024, menandai langkah awal kontribusi mahasiswa Unram dalam membantu pengelolaan potensi desa dalam upaya pemberdayaan masyarakat desa.
Tahun ini, KKN PMD Unram mengusung tema besar “Pengembangan Produk dan Digital Marketing Berorientasi Ekonomi Hijau dan Biru”. Sebanyak 2.131 orang mahasiswa yang tersebar di 213 desa diterjunkan untuk menjalankan program yang mendukung pengelolaan sumber daya alam secara berkelanjutan. Fokus kegiatan meliputi pemberdayaan masyarakat dalam mengembangkan produk lokal berbasis ramah lingkungan serta memanfaatkan teknologi digital untuk pemasaran.
Dalam kesempatan ini hadir Rektor Unram, Prof. Ir. Bambang Hari Kusumo, M.Agr.St., Ph.D. didampingi oleh Wakil Rektor I Bidang Akademik, Prof. Dr. Sitti Hilyana, M.Si.; Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Alumni, Dr. Sujita, S.T., M.T.; Wakil Rektor IV Bidang Perencanaan, Kerja Sama, dan Sistem Informasi, Prof. Akmaluddin, S.T., M.Sc.(Eng), Ph.D.
Di samping itu hadir Kepala LPPM Unram, Prof. Dr. Ir. Sukartono, M.Agr; Kepala Pusat Kerja Sama dan KKN, Dr. Ir. Misbahuddin, ST., MT.IPU.; Sekretaris Layanan KKN, Suprayanti Martia Dewi, SP.,M.Si.; Kepala Sub Bagian Umum, Roni Paslan, S.Adm.; serta seluruh Dosen Pendamping Kegiatan KKN.
Mengawali kegiatan ini, Dr. Misbahuddin melaporkan, sebaran peserta KKN PMD Unram tahun 2024 mencakup berbagai kabupaten/kota di NTB dengan total 2.131 mahasiswa. Kabupaten Lombok Timur menjadi lokasi dengan peserta terbanyak, yakni 1.015 mahasiswa yang tersebar di 102 desa. Di Kabupaten Lombok Barat, terdapat 435 mahasiswa yang akan menjalankan program di 43 desa, sementara di Kabupaten Lombok Tengah, 371 mahasiswa akan diterjunkan ke 37 desa. Kabupaten Lombok Utara menjadi tempat pengabdian bagi 290 mahasiswa yang tersebar di 29 desa. Selain itu, Kabupaten Dompu dan Kabupaten Bima masing-masing akan menerima 10 mahasiswa yang berkontribusi di 1 desa.
“Sebaran ini mencerminkan upaya universitas dalam menjangkau berbagai wilayah untuk mendukung pembangunan berbasis ekonomi hijau dan biru,” ujarnya.
Dalam rangka mengakselerasi pembangunan berbasis desa, program KKN PMD ini bertujuan untuk memberdayakan potensi alam secara berkelanjutan, seperti produk berbasis hasil hutan, kelautan, dan pertanian ramah lingkungan. Selain itu, integrasi dengan tema-tema lain seperti desa wisata, zero waste, dan desa digital, diharapkan menciptakan sinergi untuk membangun ekosistem ekonomi desa yang tangguh dan inovatif.
Dengan keterlibatan aktif mahasiswa, diharapkan desa-desa yang menjadi lokasi KKN dapat mengalami transformasi positif dalam pengelolaan sumber daya lokal yang berdampak pada kesejahteraan masyarakat secara berkelanjutan.
Rektor Unram, Prof. Bambang dalam sambutannya sekaligus melepas secara resmi mahasiswa KKN PMD Unram menyampaikan, program ini bukan sekadar kewajiban akademik, tetapi merupakan wujud nyata kontribusi Universitas Mataram dalam pemberdayaan masyarakat desa. “Dengan fokus pada pengembangan program nasional ekonomi hijau dan biru berbasis digital marketing, mahasiswa diharapkan dapat menjadi motor penggerak pembangunan berkelanjutan di wilayah sasaran,” ujarnya.
Salah satu mahasiswa, Elma, menyatakan antusiasmenya untuk terlibat langsung dalam program ini. “Ini adalah kesempatan bagi kami untuk belajar dari masyarakat sekaligus memberikan kontribusi nyata,” katanya.
Dengan semangat kolaborasi dan inovasi, KKN PMD Unram 2024 diharapkan mampu menjadi salah satu program unggulan dalam mendukung pembangunan desa yang berkelanjutan.
Di samping itu, Kepala LPPM Unram, Prof. Dr. Ir. Sukartono, M.Agr., menambahkan, dalam pelepasan mahasiswa KKN PMD Unram tahun 2024, pihaknya juga mengumumkan kolaborasi strategis dengan Universitas Jember. Kerja Sama ini bertujuan untuk memperluas dampak pengabdian kepada masyarakat, khususnya di Nusa Tenggara Barat, dengan fokus pada pengembangan potensi masyarakat desa berbasis ekonomi hijau dan biru.
Melalui kolaborasi ini, mahasiswa dari kedua universitas akan bekerja bersama untuk mengimplementasikan program-program yang mendukung pemberdayaan masyarakat desa, memanfaatkan sumber daya alam secara berkelanjutan, serta mempromosikan potensi ekonomi lokal melalui pendekatan inovatif dan berbasis digital marketing.
“Kami berharap kerja sama ini akan membawa manfaat besar bagi masyarakat dan memberikan kontribusi nyata dalam Pembangunan daerah,” pungkasnya. (ron)