spot_img
Selasa, Januari 14, 2025
spot_img
BerandaHEADLINEPrihatin Rusunawa Mangkrak di Lotim, Wamen PKP : Setiap Bangunan Mangkrak Ada...

Prihatin Rusunawa Mangkrak di Lotim, Wamen PKP : Setiap Bangunan Mangkrak Ada Indikasi Uang Rakyat yang Hilang

Selong (Suara NTB) – Wakil Menteri (Wamen) Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), H.Fahri Hamzah, melihat dari dekat Rumah Susun Sewa (Rusunawa) yang mangkrak di Desa Labuhan Lombok, Kecamatan Pringgabaya, Lombok Timur (Lotim) pada Jumat, 27 Desember 2024. Kunjungan ini sekaligus menjadi perhatian serius Fahri terhadap masalah pembangunan Rusunawa yang mangkrak di daerah.

Bangunan Rusunawa yang mangkrak di Lotim (Suara NTB/rus)

Kedatangan Fahri Hamzah disambut oleh Penjabat (Pj) Bupati Lombok Timur, HM. Juaini Taofik, Kapolres Lotim AKBP Hariyanto, Dandim 1615/Lotim Letkol Inf. Bayu Sigit Dwi Untoro, serta sejumlah pejabat Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait.

Fahri mengungkapkan keprihatinannya terhadap kondisi Rusunawa yang berada di sekitar Pelabuhan Kayangan, salah satu pintu masuk utama Pulau Lombok. Ia mengaku sering memperhatikan bangunan tersebut setiap kali pulang kampung dan bertanya-tanya mengenai penyebab bangunan itu mangkrak.

“Setiap bangunan mangkrak biasanya ada indikasi uang rakyat yang hilang. Saya ingin menjadikan bangunan ini sebagai contoh penyelesaian masalah,” tegas Fahri.

Sebagai Wamen Perumahan dan Kawasan Permukiman yang baru menjabat dua bulan, Fahri berkomitmen menyelesaikan masalah di Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman dengan memulainya dari Lombok Timur. Ia juga menyoroti masalah yang sering terjadi pengerjaan di proyek daerah, yakni campur tangan pihak-pihak berkepentingan yang mengabaikan perencanaan matang.

“Konsep harus jelas, rencana harus jelas, hingga gagasan yang diaktualisasikan juga harus jelas. Kalau tidak, kasihan rakyat, uangnya habis untuk beli beton tanpa hasil yang nyata,” ujarnya.

Sementara itu, Pj Bupati Lombok Timur, HM. Juaini Taofik, mengakui masih banyak persoalan terkait Rusunawa tersebut yang harus dituntaskan. Ia berharap pemerintah pusat dapat memberikan perhatian lebih agar bangunan ini bisa difungsikan kembali sesuai rencana awal untuk mendukung perubahan kehidupan nelayan di wilayah tersebut.

“Dengan perhatian dari pusat, kami berharap Rusunawa ini dapat dioperasikan dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat,” kata Juaini Taofik.

Langkah Fahri Hamzah ini diharapkan menjadi awal penyelesaian berbagai proyek mangkrak di Lombok Timur dan wilayah lain di Indonesia. (rus)

RELATED ARTICLES
- Advertisment -


VIDEO