Dompu (Suara NTB) – Tiga rumah warga di lingkungan Magenda Kelurahan Potu Kecamatan Dompu bagian dapurnya ikut longsor saat diterjang banjir bandang pada Rabu, 1 Januari 2025. Saluran drainase yang buruk menyebabkan wilayah ini selalu menjadi langganan banjir dengan genangan air mencapai dada orang dewasa. Pemerintah daerah (Pemda) Kabupaten Dompu berkomitmen untuk menangani tebing di bantaran sungai Nae ini agar tidak melebar kerusakan pemukiman warga.
Plt Kepala BPBD Kabupaten Dompu, Yani Hartono, SP yang dikonfirmasi, Jumat, 3 Januari 2025 mengungkapkan, rencana penanganan ini akan dilakukan oleh Dinas PUPR Kabupaten Dompu melalui pemasangan bronjong dan perbaikan tebing pada titik yang rawan terjadi longsoran akibat banjir. “Kita sudah turun melakukan pengecekan, termasuk dari Dinas PUPR yang akan menanganinya,” ungkap Yani.
Ketiga rumah yang terdampak akibat longsoran tebing di lingkungan Mantro ini yaitu rumah milik Mahfud, Ahmad To’o, dan Fatimah. Ketiga rumahnya ikut longsor pada bagian dapur rumah permanennya saat tebing di bantaran Sungai Nae mengalami longsor akibat banjir bandang, Rabu sore. “Syukurnya tidak ada korban jiwa,” katanya.
Yani Hartono mengingatkan kepada warga untuk tetap waspada terhadap bencana alam di musim hujan. Apalagi musim hujan tahun 2024 – 2025 ini terlihat lebih intens hujan ketimbang tahun – tahun sebelumnya. Intensitas hujan yang tinggi berpeluang terjadinya banjir bandang, tanah longsor, petir, dan pohon tumbang.
“Warga yang tinggal di bantaran Sungai agar tetap waspada terhadap banjir dan potensi tanah longsor di sepanjang bantaran Sungai. Begitu juga warga yang tinggal di pinggir gunung atau tebing, juga tetap waspada,” ingatnya.
Begitu juga dengan pengguna jalan dengan kendaraan, cuaca ini akan memperpendek jarak pandang. Sehingga harus tetap hati – hati dalam berkendaraan. Wilayah Tekasire dan Nangatumpu serta sepanjang jalan lintas Calabai juga menjadi ruas yang rawan terjadi longsor. (ula)
