Dompu (Suara NTB) – Penghentian aktivitas sementara oleh PT Sumbawa Timur Mining (STM) sebagai akibat dari Tindakan premanisme dan aksi anarkis warga pada 1 November 2024 lalu di New Staging Marada cukup berdampak bagi warga Kecamatan Hu’u. Kendati masih dalam tahap eksplorasi (penelitian), kehadiran Perusahaan tambang ini memberi dampak luas bagi pertumbuhan ekonomi masyarakat Hu’u.
Pemerintah daerah (Pemda) Kabupaten Dompu melalui Camat Hu’u pun berharap agar Perusahaan bisa kembali beraktivitas secara normal seperti sebelum aksi pengrusakan itu terjadi. Suara ini tidak hanya dari pemerintah daerah, tapi juga mulai disuarakan jajaran pemerintah desa se Kecamatan Hu’u.
Kepala Desa Jala, Sadam Husain kepada media ini akhir pekan lalu mengungkapkan harapannya agar STM kembali beraktivitas seperti biasa. Pihaknya Bersama jajaran pemerintah desa se Kecamatan Hu’u siap mensuport dan mendukung STM terhadap semua program aktivitasnya. “Kita juga jamin keamanan di wilayah masing – masing untuk mendukung aktivitas STM,” katanya.
Selain menjamin keamanan, Sadam Husain juga mengaku akan ikut menjadi mediator dalam penyelesaian masalah yang melibatkan warganya dengan perusahaan. Sehingga kehadiran Perusahaan di wilayah Hu’u menjadi aman dan nyaman. “Keamanan dan kenyamanan investasi ini akan kami pastikan. Karena kehadiran investasi, tidak hanya membuka lapangan kerja, tapi juga menggerakkan perekonomian dan pemberdayaan bagi Masyarakat kita,” katanya.
Penghentian aktivitas sementara oleh STM sejak 1 November 2024 lalu sebagai akibat dari aksi anarkis oknum warga dapat dipahami. Tindakan warga itu telah ditindak secara hukum oleh apparat kepolisian, dan pihaknya siap mencegah agar tidak terulang kembali. “Kami yakinkan itu tidak akan terjadi lagi, dengan upaya pendekatan kepada warga dan berkolaborasi dengan apparat keamanan dan pemerintah desa yang ada,” katanya. (ula)
