spot_img
Selasa, Januari 14, 2025
spot_img
BerandaEKONOMIProduksi Padi NTB Dipertahankan di 1,4 Juta Ton pada 2025

Produksi Padi NTB Dipertahankan di 1,4 Juta Ton pada 2025

Mataram (Suara NTB) – Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) menargetkan produksi padi sebesar 1,4 juta ton pada tahun 2025. Target produksi tahun ini tetap sama dengan target produksi selama tiga tahun terakhir.

Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi NTB, M. Taufieq, menekankan pentingnya pencapaian target produksi melalui peningkatan produktivitas, terutama dengan penggunaan benih unggul dan percepatan luas tanam.

“Produktivitas rata-rata kita saat ini sekitar 5,3 ton per hektar. Dengan penggunaan varietas unggul seperti Gama Gora 7, yang memiliki potensi hasil produksi hingga 10-12 ton per hektar, kami berharap ada peningkatan produksi sebesar 40 persen pada tahun ini,” ungkap Taufieq.

Dengan peningkatan produksi sebesar 40 persen, atau harapan produktivitas padi meningkat menjadi 10 ton per hektar, maka produksi padi NTB pada tahun 2025 bisa mencapai 2 juta ton.

Pemerintah saat ini sedang mengupayakan penyebaran benih unggul seperti Gama Gora, hasil penelitian Universitas Gadjah Mada. Benih ini dinilai adaptif terhadap kondisi basah maupun kering, sehingga cocok dengan tantangan iklim di NTB.

“Benih unggul ini sedang diperbanyak untuk musim tanam berikutnya. Jika distribusi berhasil, produktivitas petani NTB dapat meningkat secara signifikan,” kata Taufieq.

Pemerintah pusat, melalui dukungan penuh dari Presiden Prabowo Subianto, mendorong peningkatan ketahanan pangan nasional. “Kami mendapat dukungan penuh untuk memperkuat sektor pangan, termasuk melalui distribusi benih unggul dan bantuan lainnya,” tutupnya.

Dengan luas tanam mencapai 230.000 hektar dan luas panen sekitar 280.000 hektar pada tahun sebelumnya, NTB optimistis dapat mempertahankan posisinya sebagai salah satu lumbung padi nasional.

Taufieq menambahkan, musim hujan yang cenderung intens saat ini dapat dimanfaatkan untuk mempercepat tanam. Namun, para petani juga diminta untuk memperhatikan kondisi cuaca agar tidak terjadi gagal panen.

“Kami sudah meminta petani untuk mempercepat tanam, tetapi tetap mempertimbangkan faktor cuaca,” demikian Taufieq. (bul)

RELATED ARTICLES
- Advertisment -


VIDEO