Sumbawa Besar (Suara NTB) – Dinas Pariwisata Pemuda Olahraga (Disparpora) Sumbawa, tengah mengusulkan anggaran untuk rencana pembangunan Gelanggang Olahraga (GOR) di Samota sebagai lokasi pemusatan latihan bagi calon atlet.
“Kita sedang mengusulkan adanya pembangunan GOR di Samota karena keberadaan GOR Mampis Rungan yang ada saat ini dianggap belum representatif untuk penyelenggaraan event tertentu,” kata Kepala Dinas Parpora Dr. Dedy Heriwibowo kepada Suara NTB, Jumat, 10 Januari 2025.
Ia menjelaskan, alasan utama sehingga Sumbawa butuh tambahan GOR karena GOR yang ada saat ini dianggap belum representatif untuk menyelenggarakan event tertentu. GOR baru tersebut nantinya akan dihajatkan sebegai pusat pemusatan para atlet.
“GOR baru tersebut kita harapkan bisa terealisasi di tahun 2025 sehingga bisa digunakan untuk penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) nantinya, ” ucapnya.
Lokasi Samota dipilih lanjutnya, karena pemerintah memiliki lahan yang cukup luas yakni sekitar 65 hektar sehingga akan sangat memungkinkan untuk pembangunan GOR baru. GOR tersebut juga nantinya akan digunakan sebagai lokasi pelaksanaan cabang olahraga (Cabor) bela diri.
“Kita berharap kebutuhan akan GOR tersebut bisa terealisasi, kami juga sudah mulai melakukan kordinasi lebih lanjut dengan kementerian terkait agar menjadi prioritas di tahun 2025,” tambahnya.
Disinggung terkait pembenahan terhadap sejumlah venue yang akan digunakan jelang PON tahun 2028, Deddy meyakinkan bahwa pemerintah sudah sangat berkomitmen untuk membenahi fasilitas tersebut. Bahkan untuk stadion pragas sebagai venue panahan, pemerintah sudah mulai menyusun Detail Engineering Design (DED) untuk penataanya.
“Penyusun DED ini kami lakukan agar ada gambaran khusus terkait penataan yang akan kita lakukan agar layak menjadi venue yang standar, ” timpalnya.
Sementara untuk stadion Cenderawasih, penataan yang akan dilakukan nantinya sebagai lokasi latihan bagi pada atlet yang akan bertanding. Sedangkan untuk GOR mampis rungan akan dijadikan sebagai lokasi venue untuk cabor beladiri.
“Pada prinsipnya pemerintah sangat mendukung pelaksanaan PON di tahun 2028 dan kami sudah mulai melakukan penataan mulai tahun ini (2025),” tukasnya. (ils)
