Selong (Suara NTB) – Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) Lombok Timur (Lotim) menggelar seleksi calon peserta pelatihan, Senin, 13 Januari 2025. Terdapat 365 pelamar dan hari saat tes 260 orang yang hadir. Pelatihan Barista paling banyak diburu pelamar dengan jumlah pendaftar 140 orang. Sementara, BPVP membuka 2 kelas atau hanya untuk 32 orang.
Kepala BPVP Lotim, Verry Fahrudin menjawab Suara NTB, menjelaskan pada kegiatan pelatihan gratis tahun 2025 ini, BPVP membuka banyak jenis keterampilan berbasis kompetensi.
‘’Selain barista ada Bartender, Fusion Food, Commis Pastry, Restaurant Attendant, Front Liner, Housekeeping. Lainnya, yakni Pembudidayaan Sayur Hidroponik dan Pembudidayaan Tanaman Buah. Durasi pelatihan rata-rata 180 jam atau 23 hari,’’ ujarnya.
Verry meminta kepada seluruh peserta agar mengikuti proses pelatihan dengan baik dan disiplin. Dikatakan, supaya bisa mendapatkan hasil yang maksimal terutama saat akan dilakukan uji kompetensi serta bersedia mengikuti tahapan on the job training agar ilmu yang diperoleh selama pelatihan di BPVP bisa diterapkan. Peserta juga memperoleh pengalaman menghadapi dunia kerja secara langsung.
Verry menambahkan, pelatihan vokasi ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan masyarakat di sektor yang sedang berkembang. BPVP Lotim selama ini memang banyak melatih tenaga bidang pariwisata, karena menjadi unggulan daerah.
“Alhamdulillah, kami sangat bersyukur dengan respons yang luar biasa dari masyarakat. Dari 9 paket pelatihan yang kami tawarkan, peminatnya sangat banyak,” ungkapnya.
Pendaftaran untuk program pelatihan ini dilakukan melalui aplikasi Siap Kerja dan diumumkan di berbagai platform media sosial. BPVP Lotim juga mengajak masyarakat untuk berbagi informasi ini melalui status WhatsApp agar lebih banyak orang mengetahui kesempatan berharga ini.
Verry menjelaskan untuk batch pertama, peserta tidak akan diasramakan. Hal ini disebabkan oleh proses rehabilitasi asrama yang baru selesai pada bulan Desember lalu.
“Asrama baru selesai direnovasi, dan kami membutuhkan waktu untuk persiapan agar kondisinya bersih dan siap digunakan. Oleh karena itu, untuk batch pertama, peserta tidak akan di asramakan, tetapi kami berharap pada batch berikutnya, asrama sudah siap menampung peserta,” ungkapnya.
“Kami hanya memiliki kuota terbatas untuk program boarding, sekitar 30% dari total peserta. Oleh karena itu, kami memutuskan untuk membuka program asrama di batch kedua yang rencananya dimulai pada pertengahan tahun ini,” kata Verry.
Selain itu, BPVP Lotin menjamin kualitas pelatihan yang akan diberikan kepada peserta. Meskipun tidak bisa menjamin pekerjaan 100 persen. Meski begitu, BPVP telah menjalin kemitraan dengan berbagai industri, baik di sektor perhotelan maupun perusahaan swasta lainnya.
“Kami memiliki mitra yang siap menampung peserta pelatihan setelah mengikuti magang atau OJT (On the Job Training). Ini adalah peluang besar bagi peserta untuk langsung bekerja setelah selesai pelatihan,” tambahnya. (rus)