Mataram (Suara NTB) – Walikota Mataram, Dr. H. Mohan Roliskana mengumpulkan camat dan lurah se – Kota Mataram untuk mengantisipasi potensi kerawanan sosial yang muncul di tengah masyarakat. Apabila ada potensi sosial yang muncul agar segera dikoordinasikan dan komunikasikan dengan aparat kepolisian. “Misalnya ada potensi keresahan sosial supaya dilakukan tindakan preventif,” terangnya ditemui pada, Selasa, 14 Januari 2025.
Orang nomor satu di Kota Mataram menyinggung aksi balap liar di Jalan TGH. Faisal, Kelurahan Mandalika, Kecamatan Sandubaya pekan kemarin, meskipun kasus ini telah ditangani oleh aparat kepolisian. Aksi ini diharapkan dapat dicegah agar tidak menimbulkan akses atau dampak terhadap keresahan sosial masyarakat.
Walikota meminta lurah dan camat juga turut mengawasi dan segera melaporkan supaya segera ditangani. “Saya sudah minta camat dan lurah turun mengawasi,” tegasnya.
Selain itu ujarnya, lurah dan camat diminta mendekati tokoh masyarakat, tokoh agama, dan tokoh pemuda supaya mengingatkan pemuda di lingkungan agar tidak keluar malam dan melakukan aksi balap liar seperti itu.
Lurah Mandalika, Lalu Heru Nuryadin dikonfirmasi menambahkan, dugaan penganiayaan pengendara yang disinyalir dilakukan oleh kelompok geng motor di Jalan TGH. Faisal, Kelurahan Mandalika langsung mendapatkan atensi dari Camat Sandubaya, Henny Suyasih. Pihaknya diminta melakukan pengawasan secara intensif dengan melakukan patroli melibatkan pelindung masyarakat, babinsa,bhabinkantibmas serta kepala lingkungan. Tujuannya adalah mengantisipasi aksi balap liar serta aksi geng motor di kawasan tersebut. “Walaupun belum ada kebenarannya tetapi langsung mendapatkan atensi khusus sesuai arahan Buk Camat,” terang Heru.
Pengawasan juga kerjasama dengan unsur masyarakat dan tokoh agama dari Kelurahan Turida. Heru menambahkan, pelibatan seluruh elemen ini guna berbagi informasi apabila menemukan aksi balap liar di jalan tersebut. Sinergi dari unsur pemerintah, TNI-Polri serta masyarakat diharapkan memberikan dampak positif untuk mencegah aksi balap liar.
Ia mengingatkan masyarakat tidak boleh main hakim sendiri terhadap pemuda yang balap liar, melainkan lebih mengedepankan deteksi dini apabila menemukan kasus tersebut. “Jadi sinergi ini kita bangun dengan berbagai elemen,” ujarnya.
Dari hasil pengawasan sebelumnya, pihaknya menemukan bahwa pemuda yang berkumpul dan balap liar di Jalan TGH. Faisal disinyalir berasal dari luar Kota Mataram. Mereka berkumpul atau janjian di sekitar tersebut. Selama ini, mereka kooperatif ketika dibubarkan oleh petugas. “Tidak ada yang melawan ketika kita bubarkan,” katanya.
Mantan Kepala Seksi Pemerintahan Kelurahan Cakranegara Utara mengimbau, kepala lingkungan serta tokoh masyarakat setempat untuk mengawasi sekaligus mengingatkan anak-anak di Lingkungan Tembeloq dan sekitarnya agar tidak terlibat aksi balap liar, sehingga tidak merugikan diri sendiri maupun orang lain. Sebab,balap liar ini dinilai bukan sesuatu yang patut untuk ditonton.
Tantangannya dihadapi selama ini adalah, jalan TGH. Faisal merupakan kawasan padat karena jalur utama saat pagi hari. Saat malam hari sepi sehingga dimanfaatkan sebagai tempat balap liar. “Sekitar 100 meter di sisi kiri dan kanannya jalannya lurus sehingga dijadikan lintasan balap,” demikian kata dia. (cem)