spot_img
Jumat, Januari 24, 2025
spot_img
BerandaNTBKOTA MATARAMPenataan Habiskan Anggaran Puluhan Miliar, Walikota Tidak Ingin Eks Pelabuhan Ampenan Semrawut

Penataan Habiskan Anggaran Puluhan Miliar, Walikota Tidak Ingin Eks Pelabuhan Ampenan Semrawut

Mataram (Suara NTB) – Penataan eks Pelabuhan Ampenan telah menghabiskan anggaran puluhan miliar. Destinasi wisata ini diharapkan menjadi pilihan bagi masyarakat untuk berlibur. Kawasan itu tidak boleh semrawut lagi.

Walikota Mataram, Dr. H. Mohan Roliskana menegaskan, Pemerintah Kota Mataram belajar dari pengalaman yang sudah dialami dari pembangunan ruang publik seperti di Teras Udayana dan Taman Hiburan Rakyat Loang Baloq di Kecamatan Sekarbela. Dua ruang publik ini terkelola dengan baik sesuai dengan rencana pemanfaatan yang diinginkan pemerintah. Termasuk eks Pelabuhan Ampenan ditekankan harus ada pos pengamanan terpadu, agar sesuai dengan rencana awal baik dari aspek kebersihan, keamanan dan penataan. “Setelah semuanya sesuai rencana kemudian diberikan pengelolaannya ke Pokdarwis,” kata Walikota.

Walikota mengakui, penataan bekas Pelabuhan Ampenan menghabiskan anggaran puluhan miliar sejak dibenahi mulai tahun 2015 hingga 2024. Ia tidak menginginkan kawasan itu kembali semrawut, sehingga diharapkan pembangunan bisa menjadi awal penataan secara umum. Selanjutnya sambung Walikota, penataan bergeser ke bangunan Kota Tua Ampenan termasuk kegiatan secara rutin dilaksanakan agar kawasan Ampenan ramai dikunjungi. “Pasti. Kita ingin kawasan tertata dengan baik,” tegasnya.

Pengawasan secara khusus dilakukan untuk membiasakan masyarakat terutama yang mencari nafkah di kawasan itu. Pengelolaan diserahkan ke kelompok sadar wisata (pokdarwis) untuk mengatur dan diharapkan pedagang tidak tergantung kepada pemerintah.

Orang nomor satu di Kota Mataram mengatakan, infrastruktur utama telah dibangun tetapi ada fasilitas tambahan akan dibangun untuk kenyamanan pengunjung termasuk toilet, parkir, penerangan, kursi pedagang supaya ada keseragaman serta pengelola kebersihan. Di awal pihaknya akan lebih intens untuk menjaga destinasi tersebut supaya tidak ada pedagang keluar dari lapak PKL yang disediakan pemerintah. “Awal ini kita intens mengawasi dulu supaya tidak ada pedagang yang keluar dari lapak untuk berjualan,” demikian kata dia. (cem)

RELATED ARTICLES
- Advertisment -


VIDEO