spot_img
Senin, Februari 17, 2025
spot_img
BerandaNTBKOTA MATARAMPedagang Eks Pelabuhan Ampenan akan Dikenakan Retribusi

Pedagang Eks Pelabuhan Ampenan akan Dikenakan Retribusi

Mataram (Suara NTB) – Penataan eks Pelabuhan Ampenan telah rampung. Destinasi wisata di Kota Mataram ini, diharapkan memberikan kontribusi pada peningkatan pendapatan asli daerah. Selain retribusi parkir, pedagang yang menempati lapak akan dikenakan retribusi.

Kepala Dinas Pariwisata Kota Mataram, Dr. Cahya Samudra dikonfirmasi pekan kemarin menjelaskan, pemanfaatan lapak pedagang kreatif lapangan di eks Pelabuhan Ampenan dimulai pada bulan Februari 2025. Pihaknya masih tahap pemantapan dan sosialisasi kepada pedagang agar tidak meletakan meja mereka di trotoar pinggir pantai. Pedagang diminta menandatangani pakta integritas dan surat perjanjian sewa. “Pedagang yang menempati lapak akan dikenakan retribusi,” terangnya.

Pengenaan retribusi diharapkan memberikan dampak pada peningkatan pendapatan asli daerah. Cahya mengaku, retribusi disetor pedagang menunggu penetapan peraturan daerah atau peraturan walikota dari DPRD Kota Mataram. Termasuk kata dia, target PAD dari pengelolaan lapak PKL di eks Pelabuhan Ampenan. “Target akan dihitung oleh konsultan. Penetapan menunggu dari dewan,” katanya.

Mantan Camat Sekarbela menambahkan, sejumlah 50 lapak PKL yang disiapkan untuk pedagang terdiri dari 32 lapak khusus makanan ringan dan berbagai jenis minuman dan 18 lapak kuliner. Jumlah lapak yang dibangun pemerintah diakui,tidak sesuai dengan jumlah pedagang sebelumnya.

Pihaknya telah mengkurasi dari hasil pengecekan bahwa ditemukan pedagang yang tidak aktif. Artinya, mereka berjualan saat libur dan ada kegiatan dan ada pedagang satu keluarga. “Kita kurasi dan prioritas pedagang yang aktif dan lama berjualan di sana. Kurasi ini juga penting supaya mereka bisa patungan bayar retribusi,” ujarnya.

Kecendrungan pedagang di eks Pelabuhan Ampenan mengejar pengunjung sampai ke pinggir pantai. Yaya sapaan akrabnya, aktifitas pedagang akan dibatasi. Konsep yang dibangun seperti food corner. Artinya, pedagang cukup mencari pelanggan dengan membawa daftar menu. Selanjutnya, meja akan disiapkan persis di depan lapak dagangan mereka. “Tujuannya supaya pelanggan merasa nyaman dan tidak terganggu jika dikejar-kejar apalagi lapak ditaruh di trotoar pinggi pantai,” demikian kata dia. (cem)

RELATED ARTICLES
- Advertisment -


VIDEO