spot_img
Selasa, Januari 21, 2025
spot_img
BerandaHEADLINENTB Fokus Entaskan Kemiskinan Penduduk Desa

NTB Fokus Entaskan Kemiskinan Penduduk Desa

Mataram (Suara NTB) – Pemprov NTB melalui Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda), akan fokus mengentaskan kemiskinan penduduk desa melalui transformasi ekonomi yang inklusif.

“Arah pembangunan kami fokuskan ke desa karena tingkat kemiskinan desa turun sedikit,” kata Kepala Bidang Perekonomian dan Sumber Daya Alam Bappeda NTB, Iskandar Zulkarnain di Mataram, Senin, 20 Januari 2025.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan persentase penduduk miskin di desa lebih tinggi ketimbang penduduk miskin di perkotaan.

Pada September 2024 penduduk miskin perdesaan mencapai 12,21 persen, turun 0,74 persen ketimbang Maret 2024. Adapun persentase penduduk miskin perkotaan dalam periode yang sama berada pada angka 11,64 persen yang turun 1,22 persen dalam kurun waktu enam bulan.

“Sesuai dengan program kerja baik dari presiden maupun gubernur terpilih, kami sekarang membangun dari desa, itu termasuk juga tentang kemiskinan,” kata Iskandar.

Rencana pembangunan jangan panjang di NTB menitikberatkan transformasi ekonomi guna mengentaskan kemiskinan.

Transformasi ekonomi itu bertujuan mendorong pertumbuhan yang inklusif dan berkelanjutan dengan memperkuat sektor unggulan daerah, seperti pertanian, pariwisata, dan industri kreatif.

“Gubernur terpilih fokus kepada tiga hal, yaitu kemiskinan, pangan, dan pariwisata mendunia. Kami fokus (pengentasan kemiskinan) ke desa supaya penurunannya lebih besar atau mungkin sama dengan kota,” papar Iskandar.

NTB menargetkan angka kemiskinan yang secara total sebanyak 11,91 persen pada September 2024 bisa segera turun hingga di bawah 10 persen.

Berbagai data kemiskinan yang kini tersedia, seperti data registrasi sosial ekonomi (Regsosek), data pensasaran percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem (P3KE), maupun data terpadu kesejahteraan sosial (DKES) terus diperbaharui agar penyaluran bantuan bagi penduduk miskin bisa tepat sasaran.

“Koordinasi dengan kabupaten sangat penting karena mereka juga punya program pengentasan kemiskinan yang mungkin beda sasarannya dengan kami, tapi masih satu data, sehingga lebih memperluas program tersebut,” pungkas Iskandar. (ant)

RELATED ARTICLES
- Advertisment -


VIDEO