spot_img
Jumat, Februari 14, 2025
spot_img
BerandaNTBKOTA MATARAMBemo Kuning Belum Layak Dijadikan Angkutan Pengumpan

Bemo Kuning Belum Layak Dijadikan Angkutan Pengumpan

Mataram (Suara NTB) – Dinas Perhubungan Kota Mataram akan menyediakan angkutan publik bagi masyarakat. Bemo kuning diharapkan menjadi alternatif sebagai angkutan pengumpan alias feeder kondisinya belum layak.

Kepala Dinas Perhubungan Kota Mataram, Zulkarwin menjelaskan, Pemerintah Kota Mataram berencana menyediakan angkutan publik bagi masyarakat. Sebagai penunjang angkutan publik telah diskenariokan kendaraan bemo kuning sebagai angkutan pengumpan atau feeder yang menyambungkan antara titik bangkitan seperti di pemukiman atau perumahan menuju halte atau koridor yang dilalui transportasi publik.

Namun demikian, kelayakan armada angkutan kota menjadi feeder belum memenuhi syarat. Sebab, kondisi kendaraannya tua dan tidak memenuhi persyaratan pelayanan minimal, sehingga kondisi ini sedang dipikirkan oleh Bidang Angkutan di Dinas Perhubungan Kota Mataram, untuk mencari pola pemanfaatan bemo tersebut.

Zulkarwin memiliki rencana bemo kuning dijadikan sebagai operator atau skemanya memperbaharui unit kendaraan agar layak dijadikan angkutan pengumpan. “Sekarang ini, belum ada gambaran bagaimana polanya. Kalau sekarang kemudian memberikan statemen dijadikan feeder dirasa tidak tepat atau belum kapasitasnya karena perlu melihat unitnya memenuhi standar pelayanan minimal atau tidak,” jelasnya.

Mantan Camat Selaparang tidak menginginkan transportasi publik dilayani dengan feeder yang tidak memenuhi syarat. Oleh karena itu, pihaknya belum mensosialisasikan kepada sopir maupun asosiasi mereka, sehingga angkutan kota ini hanya dilibatkan untuk angkutan sekolah gratis.

Di tahun 2024 sebutnya,  sejumlah tujuh unit kendaraan bemo kuning dengan pola sewa jasa mengangkut siswa di SMPN 7 Mataran di Jalan Bung Karno, Kelurahan Pagutan Barat. Mereka tidak hanya bertugas jemput siswa tetapi mereka bisa menjalankan aktiftas lainnya. “Animo masyarakat di SMPN 7 sangat tinggi sehingga terus dilakukan evaluasi supaya masyarakat terbiasa menggunakan angkutan umum. Kita juga akan menambah menjadi 10 unit kendaraan,” sebutnya.

Zulkarwin berharap pemanfaatan bemo kuning serta angkutan publik nantinya dapat membiasakan masyarakat untuk menggunakan transportasi publik serta mengurangi penggunaan kendaraan pribadi guna mengurai kemacetan di Kota Mataram. (cem)

RELATED ARTICLES
- Advertisment -


VIDEO