spot_img
Senin, Februari 17, 2025
spot_img
BerandaNTBLOMBOK TENGAHTarget Luas Tanam Jagung Loteng Bertambah 1.000 Hektare

Target Luas Tanam Jagung Loteng Bertambah 1.000 Hektare

Praya (Suara NTB) – Pemerintah pusat menargetkan tambahan total luas tanam jagung secara nasional pada tahun ini sekitar 1.044 hektare dari capaian luas tanam jagung pada musim tanam 2024 lalu. Dari penambahan target luas tanam tersebut, Kabupaten Lombok Tengah (Loteng) diberikan tambahan target sekitar 1.000 hektare, sehingga tahun ini target luas tanam jagung di Loteng sebesar 15 ribu hektare.

“Tahun lalu capaian luas tanam jagung kita diangka 14 ribu hektare. Dengan adanya tambahan target luas tanam oleh pemerintah pusat, tahun ini target luas tanam jagung kita menjadi 15 ribu hektare,” terang Kepala Dinas Pertanian Loteng M. Kamrin, kepada Suara NTB, Rabu, 29 Januari 2025.

Penambahan luas tanam jagung tersebut dimaksudkan oleh pemerintah untuk bisa mengejar target swasembada jagung. Mengingat sampai saat ini produksi jagung secara nasional masih di bawah dari total kebutuhan jagung, sehingga pemerintah pusat terpaksa sampai harus mengimpor jagung dari luar untuk memenuhi kebutuhan jagung dalam negeri.

Artinya, jika berbicara pasar untuk komoditi jagung masih terbuka lebar. Hal itulah yang membuat pihaknya optimis target luas tanam jagung pada tahun ini bisa tercapai. Bahkan bisa terlampaui, jika melihat antusiasme dan animo masyarakat di daerah ini untuk menanam jagung.

“Kalau melihat trennya, kita optimis luas tanam jagung kita bisa di atas 15 ribu hektare yang memang menjadi target kita tahun ini,” sebut Kamrin.

Kecamatan Pujut, lanjut Kamrin, menjadi salah satu wilayah andalan untuk komoditi jagung. Luas area tanam jagung di Kecamatan Pujut juga cukup luas dibandingkan dengan kecamatan lain. Bahkan area perbukitan yang dulunya ditanami padi oleh masyarakat, sekarang beralih ditanami jagung. “Dulu banyak area tegalan yang dikelola oleh masyarakat itu ditanami padi. Tapi sekarang sudah beralih menanam jagung,” imbuhnya.

Secara ekonomi menanam jagung cukup menjanjikan. Selain soal ketersediaan pasar yang terbuka, juga karena harga jual jagung cukup tinggi. Di mana pemerintah sendiri telah menetapkan Harga Pokok Penjualan (HPP) jagung sebesar Rp 5.500 per kilogram (kg) di tahun 2025 ini.

“Dengan tingkat produksi jagung sekitar 7 sampai 8 ton per hektare – tergantung kondisi air, jagung sekarang menjadi salah satu komoditi yang menjanjikan secara ekonomi. Jadi wajar kalau petani beralih menanam jagung, utamanya di lahan pertanian tadah hujan.  Sehingga target 15 ribu hektare luas tanam jagung yang diberikan ke kita, optimis bisa tercapai, bahkan lebih,” pungkasnya. (kir)

RELATED ARTICLES
- Advertisment -


VIDEO