spot_img
Minggu, Maret 23, 2025
spot_img
BerandaNTBLOMBOK TIMURDikes Lotim Libatkan UNICEF Tingkatkan Kapasitas Nakes

Dikes Lotim Libatkan UNICEF Tingkatkan Kapasitas Nakes

Selong (Suara NTB) – Dinas Kesehatan (Dikes) Lombok Timur (Lotim) melibatkan United Nations Children’s Fund (UNICEF) untuk meningkatkan kapasitas tenaga kesehatan (Nakes). Pelibatan lembaga Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang fokus pada anak itu fokus untuk penemuan kasus pneumonia, diare dan Tuberculosis (TBC) pada anak.

Kepala Dinas Kesehatan Lotim, H Patturrahman, disela pertemuan dengan pihak UNICEF di Selong, Kamis, 13 Februari 2025 mengaku bersyukur karena lembaga PBB sudah cukup banyak membantu Lotim.

Program bantuan dari lembaga dunia katanya tidak harus dalam bentuk pembangunan fisik. Upaya mengatasi penyakit juga sangat penting. Pasalnya, kapasitas sumber daya manusia (SDM) di Lotim harus terus ditingkatkan.

Melalui peningkatan kapasitas SDM ini, diharapkan ke depan bisa mengurangi tingkat kesakitan dan kematian penderita pneumonia, diare, dan TBC.

Memiliki obat-obatan dan peralatan lengkap jika tidaklah cukup untuk mencegah kemunculan pemyakit. Keberadaan SDM nakes yang memadai dan berkualitas sangat penting.

“Kita sangat mengapresiasi UNICEF telah bekerja sama dalam meningkatkan kapasitas nakes kita,” terangnya. Kehadiran lembaga dunia ini banyak membantu dalam tata kelola di Puskesmas.

Selain nakes, pelatihan peningkatan kapasitas untuk mengenai penyakit ini juga melibatkan lintas sektor. Hal ini karena disadari penanganan kesehatan tak cukup dilakukan oleh tenaga kesehatan. Diperlukan keterlibatan semua pihak dan seluruh elemen masyarakat.

Dikes Lotim melalui Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Puskemas berperan dalam penanganan medis. Sedangkan pencegahan dilakukan oleh pihak-pihak yang berada di luar kesehatan.

“Semakin paham nakes kita, maka penanganan terhadap pneumonia, diare dan TBC dapat dilakukan dengan benar sesuai dengan indikasi medis,” urainya.

Penyakit pneumonia, diare dan TBC di tengah masyarakat hanya dianggap hal biasa. Untuk itu, diperlukan perbaikan terus pola penemuan kasus dan penanganannya.

Perwakilan UNICEF NTB-NTT dr Vama Chrisna Taolin menyebutkan kasus diare dan pneumonia pada anak menjadi perhatian pemerintah pusat. Pasalnya, penyakit sesak nafas, diare dan TBC merupakan jenis penyakit penyumbang kematian anak cukup besar di Indonesia. Sementara itu, pemahaman masyarakat masih kurang.

Masyarakat juga kerap menganggap penyakit diare merupakan bagian dari pertumbuhan dan perkembangan anak. Padahal hal itu mengakibatkan kesehatan anak menjadi menurun, terutama dari sisi asupan gizi pada anak.

Setelah diberikan pemahaman terus menerus, diharapkan penemuan kasus diare maupun pneumonia dan TBC pada anak dapat ditingkatkan. UNICEF siap memberikan dukungan penuh terhadap langkah strategis yang dilakukan Dinas Kesehatan Lotim untuk meminimalisir kasus.

Data World Health Organization (WHO), Indonesia merupakan negara penyumbang kedua terbesar kasus TBC di dunia setalah India. Karenanya, Pesiden mencoba gencarkan program pemeriksaan kesehatan gratis untuk deteksi dini kondisi kesehatan masyarakat untuk memastikan masyakarat tetap hidup sehat dan sejahtera. (rus)

IKLAN

spot_img
RELATED ARTICLES
- Advertisment -



VIDEO