Mataram (Suara NTB) – Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) pengganti Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) diharapkan mampu mengatasi persoalan kekurangan siswa di SMPN 18 Mataram. Beberapa tahun terakhir, SMPN 18 Mataram selalu menerima siswa baru kurang dari daya tampung.
Kepala SMPN 18 Mataram, Dra. Hj. Pratini, Selasa, 25 Februari 2025 mengatakan, sebenarnya jalur zonasi di PPDB hampir mirip dengan jalur domisili di SPMB. “Tetapi kan ada celah-celah (di PPDB) yang sama-sama kita ketahui. Jadi, mudah-mudahan dengan yang baru (SPMB) ini tidak ada lagi sekolah yang kekurangan (siswa),” harapnya.
Diakuinya, sekolah yang berada dekat Pantai Penghulu Agung, Ampenan ini kini hanya memiliki siswa berjumlah 51 orang. Rinciannya, kelas VII diisi sebanyak 13 siswa, kelas VIII 16 siswa, dan kelas IX berjumlah 22 siswa.
Sementara daya tampung di SMPN 18 Mataram berjumlah 84 siswa pada PPDB tahun lalu. Menurut Pratini, pada PPDB tahun 2024, pihaknya hanya menerima sekitar 16 siswa baru.
Sistem zonasi, kata Pratini sebenarnya sudah bagus. Namun, ada masyarakat yang diduga sengaja memanipulasi data supaya bisa menyekolahkan anaknya ke sekolah unggulan.
“Apalagi sekolah kami, dilihat dari letak, hanya seratus meter dari pantai. Siapa yang mau sekolah ke sini kalau tidak masyarakat (sekitar) sini. Berarti bagian kita sebatas itu. Nah, sekarang bagian yang sudah dibatasi itu diambil, ya otomatis sepi (pendaftar),” keluhnya.
Padahal, kata Pratini, dari segi sarana prasarana dan kualitas pembelajaran, SMPN 18 Mataram sudah cukup memadai. “Semua sama, dari kurikulum, program literasi baca Al-Qur’an, kegiatan Imtak tetap kami jalani setiap hari Jumat,” jelasnya.
Selain pembelajaran formal, ada beberapa ekskul yang bisa diambil oleh siswa, seperti Palang Merah Remaja (PMR), pramuka, pencak silat, voli, dan tilawah. “Bahkan kami sampai buat lomba futsal untuk menarik minat siswa. Lomba futsal tingkat SD se-Kecamatan Ampenan,” ujarnya.
SMPN 18 Mataram memiliki sembilan ruang kelas. Hanya tiga ruangan yang digunakan untuk proses pembelajaran. Dua ruang kelas dialihfungsikan sebagai UKS dan Aula. Sisanya tidak ditempati. Tahun ini, pihaknya berharap sebanyak 50 siswa mendaftar di SMPN 18 Mataram.
Apapun sistemnya, Pratini hanya meminta supaya aturan pelaksanaan dapat dijalankan sesuai Juknis yang sudah ditetapkan. “Sekarang kalau dari atas sampai bawah betul-betul mematuhi aturan itu. Tidak ada lagi sekolah yang akan kekurangan siswa,” jelasnya.
Diketahui, SPMB ini terdapat empat jalur penerimaan, yang meliputi jalur domisili, jalur afirmasi, jalur prestasi dan jalur mutasi. Jalur domisili diperuntukkan bagi calon murid yang berdomisili di dalam wilayah administratif yang ditetapkan oleh pemerintah daerah sesuai kewenangannya, dengan prinsip mendekatkan domisili murid dengan satuan pendidikan.
Kemudian, jalur afirmasi diperuntukkan bagi calon murid yang berasal dari keluarga ekonomi tidak mampu dan calon murid penyandang disabilitas.
Jalur prestasi diperuntukkan bagi calon murid yang memiliki prestasi di bidang akademik (sains, teknologi, riset, inovasi, atau bidang akademik lainnya) dan/atau non akademik (seni, budaya, bahasa, olahraga, atau bidang non akademik lainnya). Prestasi akademik dan/atau non akademik merupakan prestasi yang diperoleh calon murid melalui kompetisi dan/atau non kompetisi.
Selanjutnya, jalur mutasi diperuntukkan bagi calon murid yang berpindah domisili karena perpindahan tugas dari orang tua atau wali dan anak guru yang merupakan calon murid pada satuan pendidikan tempat orang tua mengajar. (sib)