spot_img
Rabu, Maret 19, 2025
spot_img
BerandaEKONOMILalu Kusnawan Dipilih Kembali Pimpin IGHMA NTB

Lalu Kusnawan Dipilih Kembali Pimpin IGHMA NTB

Mataram (Suara NTB)-Kongres Daerah Indonesian Hotel General Manager Association, atau Asosiasi General Manager Hotel dan Vila Indonesia (IHGMA) Nusa Tenggara Barat (NTB) telah berlangsung secara kondusif, Jumat, 28 Februari 2025 di Hotel Merumata, Senggigi, Lombok Barat. Proses pencalonan sudah dibuka seluas-luasnya sejak 13 hingga 19 Februari 2025, dengan persyaratan yang sesuai Anggaran Dasar dan Rumah Tangga (ADRT) organisasi.

Dalam perkembangannya, proses pencalonan mengerucut pada satu nama, yakni Lalu Kusnawan. Dinilaik arena dampak positif yang telah dirasakan selama kepemimpinannya di periode sebelumnya. Oleh karena itu, diputuskan bahwa kepemimpinan IGHMA NTB harus dilanjutkan oleh Lalu Kusnawan untuk periode kedua, yakni 2025-2028.

Dalam kepemimpinan periode kedua ini, IHGMA NTB berkomitmen untuk melanjutkan program-program sebelumnya. Salah satu agenda utama yang akan dihadapi adalah mensukseskan Kongres Nasional IHGMA di Solo pada 26-28 April 2025.

Selain itu, berbagai tantangan masih menjadi pekerjaan rumah yang harus diselesaikan. Salah satunya adalah meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) di sektor perhotelan dan pariwisata secara umum. IHGMA NTB juga akan terus menjalin hubungan dengan para pemangku kepentingan lainnya karena sektor pariwisata tidak dapat berjalan sendiri-sendiri. IHGMA NTB siap mendukung berbagai upaya peningkatan sektor ini.

Ketua terpilih, Lalu Kusnawan menyampaikan, pasca pandemi COVID-19, sektor pariwisata mengalami kebangkitan. Tahun 2022 menjadi awal kebebasan dunia dari pandemi, kemudian pada 2023 pariwisata mengalami lonjakan pertama, diikuti dengan lonjakan kedua pada 2024.
Namun, tantangan terbesar ada di tahun 2025, apakah tren positif ini dapat terus berlanjut atau justru mengalami kemunduran akibat berbagai kendala, termasuk pemangkasan anggaran dan pembatasan kegiatan Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition (MICE) di hotel.

Kebijakan pembatasan MICE di hotel berdampak besar pada sektor perhotelan, mengingat 40 persen pangsa pasar hotel yang memiliki fasilitas MICE berasal dari kegiatan tersebut. Banyak mitra hotel yang telah menghentikan sementara kerja sama akibat tidak adanya kegiatan MICE, sehingga berpotensi mendorong hotel untuk melakukan efisiensi di berbagai lini. Oleh karena itu, IGHMA NTB mendorong agar kebijakan ini ditinjau ulang guna menghindari dampak negatif lebih lanjut terhadap industri perhotelan.

Selain itu, salah satu program unggulan yang akan terus dilanjutkan oleh IGHMA NTB adalah program “1 GM 1 SMK”, yakni kerja sama antara General Manager hotel dengan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dalam mencetak SDM pariwisata yang siap terjun ke dunia kerja.

Melalui program ini, IHGMA NTB berupaya memberikan pembekalan kepada siswa-siswi SMK agar lebih siap menghadapi dunia kerja dan berkontribusi dalam industri pariwisata NTB.
Selain itu, keterbatasan jumlah penerbangan dari dan ke Lombok juga menjadi tantangan serius bagi sektor pariwisata di NTB. Beberapa maskapai penerbangan membatasi operasionalnya, yang berpotensi menghambat arus wisatawan. IHGMA NTB berharap ada solusi konkret dari pihak terkait untuk mengatasi masalah ini, sehingga sektor pariwisata NTB dapat terus berkembang.

Dengan berbagai tantangan yang dihadapi, IHGMA NTB di bawah kepemimpinan Lalu Kusnawan berkomitmen untuk terus mengembangkan sektor perhotelan dan pariwisata di NTB. Dukungan dari semua pihak diharapkan dapat membawa pariwisata NTB semakin maju dan kompetitif di tingkat nasional maupun internasional.(bul)

RELATED ARTICLES
- Advertisment -


VIDEO