Mataram (Suara NTB) – Universitas Islam Al-Azhar (Unizar) melalui Biro Kemahasiswaan menggelar acara Reviu Proposal Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) 2025, pada Selasa, 4 Maret 2025. Reviu proposal ini bertujuan untuk mendukung dan membimbing mahasiswa dalam menyusun proposal PKM yang lebih matang, sehingga memiliki peluang lebih besar untuk memperoleh hibah.
Sebanyak empat kelompok mahasiswa mempresentasikan ide kreatif mereka di hadapan reviewer, salah satunya Dr. Faturrahman, S.Pt., M.Si., yang merupakan reviewer nasional PKM. Lima proposal yang diajukan mencakup berbagai bidang inovasi, mulai dari sosial hingga produk ramah lingkungan.
Beberapa ide menarik yang dipresentasikan antara lain “Inovasi Paket Permainan Capukap (Curhat, Permainan Peran, Kartu dan Puzzle) sebagai Media Trauma Healing bagi Anak Panti Asuhan,” yang bertujuan membantu anak-anak dalam mengatasi trauma melalui metode permainan interaktif. Ada pula proposal terkait pendirian usaha konveksi berbasis analisis pasar, serta pengembangan produk eco-friendly berupa “Gelas Bambu Lombok” untuk mendukung wisata halal di NTB.
Selain itu, mahasiswa juga mengajukan gagasan tentang pendidikan berbasis boarding school yang memanfaatkan lahan pekarangan sebagai peluang usaha, serta inovasi kecantikan berupa acne patch dari ekstrak daun alpukat dan cincau minyak.
Dalam sambutannya, Kepala Biro (Kabiro) Kemahasiswaan, Arista Suci Andini, S.Si., M.Si., menekankan pentingnya pendampingan ini guna meningkatkan kualitas proposal mahasiswa. Ia berharap melalui reviu ini, mahasiswa lebih siap dan termotivasi untuk berkompetisi di tingkat nasional.
“Tujuan dari pendampingan ini adalah untuk memberikan perhatian lebih kepada kualitas proposal, sehingga peluang untuk mendapatkan hibah menjadi lebih besar. Kami berharap mahasiswa lebih termotivasi untuk berkompetisi dan meningkatkan prestasi mereka,” ujarnya.
Suci juga mengingatkan mahasiswa untuk terus meningkatkan kemampuan mereka dalam berkompetisi, “Semoga dengan adanya reviu ini, para mahasiswa bisa lebih termotivasi untuk berkompetisi dan memperoleh hasil yang maksimal,” tambahnya.
Faturrahman turut memberikan masukan berharga terkait penyusunan proposal, terutama dalam hal kejelasan bahasa dan relevansi isi dengan tujuan penelitian. Ia menekankan bahwa proposal harus mampu menyampaikan gagasan secara jelas dan terstruktur agar lebih mudah dipahami oleh reviewer.
Kegiatan yang berlangsung sejak pukul 09.00 Wita ini dihadiri oleh sejumlah pejabat penting. Selai Kepala Biro Kemahasiswaan, hadir juga Kepala Bagian Pengembangan Minat dan Bakat, Sutammy Neliana Hardi, SH., serta para dosen dan reviewer yang turut memberikan pendampingan kepada mahasiswa. (ron)
