Sumbawa Besar (Suara NTB) – Kepala Bagian (Kabag) Pembangunan Setda Sumbawa, H. Yudi Patria Negara, mengaku serapan anggaran di triwulan pertama tahun 2025 masih berada di bawah 20 persen dari total APBD yang mencapai Rp2 triliun lebih.
“Serapan kita masih sangat minim, adanya efisiensi anggaran yang dilakukan menjadi faktor utama karena beberapa anggaran yang sudah kita siapkan harus berubah,” kata Haji Yudi, kapada Suara NTB, Kamis, 6 Maret 2025.
Haji Yudi melanjutkan, belanja yang dilakukan pemerintah saat ini masih bersifat belanja rutin seperti ATK kantor dan belanja lainnya. Sementara untuk program lainnya belum bisa dilaksanakan karena proses efisiensi anggaran yang dilakukan pemerintah masih belum final.
“Belanja sih ada hanya untuk kebutuhan kantor saja dan itupun nilainya tidak besar, kalau kegiatan lainnya masih menunggu laporan final efisiensi anggaran,” ucapnya.
Ia pun tidak menampik, persentase serapan anggaran tahun 2025 ini sangat rendah dibandingkan dengan tahun lalu. Dimana di tahun 2024 proses lelang sudah mulai dilakukan di awal bulan Februari sehingga di bulan Maret sudah ada beberapa program yang mulai dilaksanakan termasuk proyek non tender penunjukan langsung.
“Paling lambat di awal bulan April sejumlah program sudah mulai dilaksanakan, karena sudah menyusun laporan final efisiensi anggaran tinggal menunggu persetujuan dari TAPI dan Pimpinan daerah,” ujarnya.
Dikatakannya, terkait dengan masih molornya serapan anggaran ini selain adanya efisiensi bisa jadi karena SKPD yang lelet dalam perencanaannya. Hal ini tentunya sangat beralasan, karena anggarannya sudah dibagi Per terminnya tinggal dilaksanakan saja.
“Kami menargetkan laporan final efisiensi anggaran ini rampung dalam waktu dekat ini, karena kami khawatir jika kondisi ini berlarut akan berdampak pada perekonomian masyarakat yang lesu, ” tukasnya. (ils)
