Sumbawa Besar (Suara NTB) – Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Sumbawa, menggelar gerakan pangan murah (GPM) yang akan dilakukan di delapan titik selama bulan Ramadhan untuk menekan inflasi yang kiranya akan terjadi jelang Idul Fitri.
“Saat ini memang untuk GPM sangat dibutuhkan oleh masyarakat, apalagi saat ini suasana bulan Ramadhan sehingga pasokan pangan sangat dibutuhkan oleh masyarakat, ” kata Kadis DKP, Irin Wahyu Indarni kepada wartawan, Jumat, 7 Maret 2025.
Irin pun meyakinkan, ada beberapa kriteria lokasi pelaksanaan GPM yakni daerah padat penduduk, rentan dan rawan pangan. Tentu tujuan akhirnya yakni untuk menekan inflasi dengan ketersediaan pangan murah bagi masyarakat.
“Jadi, GPM ini kita laksanakan sebagai bentuk stabilisasi harga dan pasokan pangan di masyarakat termasuk juga wilayah yang rawan pangan,” ujarnya.
Irin melanjutkan, kegiatan ini sebagai bentuk ikhtiar Pemerintah untuk memenuhi kebutuhan pokok masyarakat seperti beras, telur, minyak goreng, daging ayam, dan sembako lainnya. Tentu barang tersebut dibeli dengan harga yang jauh lebih murah dibandingkan dengan kios masyarakat.
“Alhamdulillah untuk harga sejumlah komoditas pangan saat ini masih dalam kategori Aman hanya cabai saja yang harganya menembus Rp130 ribu per kilogram,” ucapnya.
Dia pun meyakinkan, GPM ini setiap tahun dilakukan agar Indeks Harga Konsumsi (IHK) bisa turun dan di bulan Ramadhan durasi nya lebih lama. Karena pada prinsipnya untuk menekan laju inflasi ditentukan oleh perilaku konsumen jika harga tinggi maka daya beli masyarakat akan rendah.
“Kami tetap berusaha agar IHK kita terkendali dan turun salah satunya adanya opsi pembelian pangan dengan harga yang lebih murah untuk membantu masyarakat,” timpalnya. (ils)