Selong (Suara NTB) – Peringatan Nuzulul Qur’an, yang menandai turunnya Al-Qur’an sebagai kitab suci umat Islam, kembali digelar di berbagai daerah di Indonesia, termasuk di Lombok Timur. Acara ini menjadi momen penting untuk merefleksikan makna turunnya Al-Qura’n, yang diawali dengan perintah “Iqra” atau “bacalah” dalam Surat Al-Alaq.
Pada peringatan Nuzulul Qur’an di Lombok Timur dihadiri oleh Wakil Bupati Lombok Timur, H. Edwin Hadiwijaya, sebagai bagian dari kegiatan safari Ramadan di Dusun Tuping, Desa Wakan, Kecamatan Jerowaru.
Wabup Lotim Edwin Hadiwijaya dalam sambutannya menekankan perintah “Iqra” tidak hanya bermakna membaca secara harfiah, tetapi juga membaca perubahan dalam berbagai aspek kehidupan.
“Membaca perubahan adalah kunci untuk menyesuaikan diri dengan dinamika zaman. Perubahan politik, sosial, ekonomi, hingga kepemimpinan harus dapat dibaca dengan baik agar kita tidak tertinggal,” ujar Wabup Edwin.
Ia menambahkan kemampuan membaca perubahan akan membantu masyarakat merespons tantangan zaman dengan lebih baik.
Wabup juga menyoroti program-program pembangunan yang sedang digalakkan di Lombok Timur, salah satunya adalah program Makanan Bergizi Gratis (MBG). Program ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan gizi masyarakat, tetapi juga menciptakan lapangan kerja dan mendorong sektor pertanian serta peternakan.
“Puluhan dapur MBG akan dibangun, dan ini akan membuka peluang besar bagi masyarakat. Namun, kita juga harus siap menghadapi tantangan, terutama dalam hal ketahanan pangan, baik di tingkat lokal maupun nasional,” jelasnya.
Selain itu, Wabup juga merespons sejumlah aspirasi masyarakat yang disampaikan pada kesempatan tersebut, seperti masalah irigasi, infrastruktur jalan, dan layanan kesehatan. Ia berjanji akan menindaklanjuti aspirasi tersebut guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Kegiatan Safari Ramadan ini turut dihadiri oleh sejumlah pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Lotim, antara lain Kepala Dinas Peternakan, Kepala Bapenda, Kepala Dinas Perdagangan, Kepala Dinas Perindustrian, dan Kepala Dinas Sosial. Kehadiran mereka menunjukkan komitmen pemerintah daerah dalam mendukung program-program yang berkaitan dengan peningkatan kualitas hidup masyarakat.
Peringatan Nuzulul Qur’an ini diharapkan tidak hanya menjadi momen spiritual, tetapi juga menjadi momentum untuk membangun kesadaran kolektif dalam membaca dan merespons perubahan ke arah yang lebih baik. Dengan semangat Iqra’, masyarakat Lombok Timur diajak untuk terus belajar, beradaptasi, dan berkontribusi dalam pembangunan daerah.
Melalui momentum ini, diharapkan masyarakat dapat mengambil hikmah dari turunnya Al-Qur’an dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam konteks spiritual maupun sosial-ekonomi. Dengan demikian, peringatan Nuzulul Qur’an tidak hanya menjadi ritual tahunan, tetapi juga menjadi pengingat untuk terus membaca, belajar, dan berubah ke arah yang lebih baik.(rus)