spot_img
Rabu, Maret 19, 2025
spot_img
BerandaHEADLINEKadar Sianida di Lokasi Kematian 11 Ekor Sapi Melampaui Batas

Kadar Sianida di Lokasi Kematian 11 Ekor Sapi Melampaui Batas

Taliwang (Suara NTB) – Dinas Lingkungan Hidup (LH) Kabupaten Sumbawa Barat menyatakan akan melakukan pengambilan sampel air lanjutan di sekitar lokasi kejadian kematian 11 ekor sapi di Lingkungan Balat, Kecamatan Taliwang.

Langkah itu ditempuh Dinas LH KSB menindaklanjuti arahan Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Provinsi NTB. Pasca hasil uji laboratorium terhadap sampel air bekas rendaman pengelolaan emas yang ditengarai sebagai penyebab kematian belasan sapi itu, menunjukkan kandungan sianida mencapai 190 mg/liter. Jauh melampaui ambang batas baku mutu yang diatur dalam Peraturan Lingkungan Hidup Nomor 202 Tahun 2024 yang hanya memperbolehkan kadar sianida sebesar 0,5 mg/liter.

“Jadi perintah Kadis LHK Provinsi ke kami. Kami diminta untuk ambil sampel air lagi di sekitar lokasi kejadian,” kata kepala Dinas LH KSB, Mars Anugerainsyah, Selasa, 18 Maret 2025.

Pada pengambilan sampel air lanjutan itu, Mars mengaku, Dinas LHK NTB mengarahkan pihaknya menyasar sumur-sumur warga yang berada dekat dengan lokasi kolam rendaman pengelolaan emas tersebut. “Kalau ada sumur warga dekat-dekat situ, itu yang akan kami ambil airnya untuk diuji. Dan itu sebagai langkah antisipasi meluasnya kontaminasi,” ujarnya.

Mars mengatakan, pasca peristiwa kematian belasan sapi itu pihaknya sebenarnya telah berkoorrinasi dengan pengelola usaha perendaman emas tersebut. Kepada pengelola, Dinas LH KSB meminta untuk menutup lokasinya sekaligus menghentikan penuh aktivitasnya.

“Permintaan kami ke pengelola memang lisan saja karena sesuai kewenangan, penyidik lingkungan yang punya tugas itu. Tapi kami berinisiatif saat itu untuk pencegahan agar tidak terulang kejadiannya,” beber Mars seraya menyatakan saat ini kasus Balat itu sudah ditangani sepenuhnya oleh Tim Dinas LHK Provinsi NTB. “Kami posisinya tinggal mendampingi tim kalau ada giat turun lapangan lagi ke sini,” ujarnya.

Mengenai hasil uji laboratorium air rendaman yang ditetapkan mengandung sianida mencapai 190 mg/liter. Mars menyebut, pihaknya sementara ini masih akan tetap menunggu hasil uji lab terhadap organ sapi yang dilakukan Dinas Pertanian KSB. Data hasil uji Dinas Pertanian itu akan dijadikan bahan elaborasi untuk menyampaikan informasi seuntuhnya kepada masyarakat mengenai misteri penyebab pasti kematian belasan sapi di Lingkungan Balat.

“Sesuai komitmen awal kami, kami tunggu hasil uji veterineer dari pertanjan. Kita sandingkan datanya supaya informasi yang diterima masyarakat lebih komperhensif, sehingga tidak ada pertanyaan lagi soal peyebab matinya 11 sapi di Balat itu,” tukas mantan sekretaris Bappeda KSB ini. (bug)

RELATED ARTICLES
- Advertisment -


VIDEO