KEPALA Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) NTB, Tri Budiprayitno optimis NTB tetap menjadi tuan rumah Festival Olahraga Rekreasi Masyarakat Nasional (Fornas) VIII yang akan diselenggarakan pada bulan Juli 2025 mendatang. Kendati sebelumnya Sekda NTB menyatakan NTB siap mundur sebab belum ditemukannya kesamaan pendapat antara Korminas dan Pemprov, namun beberapa hari terakhir, Korminas, Kormi daerah, bersama dengan Pemprov NTB sepakat untuk merumuskan permasalahan ini secara intens.
“Pada posisi kemarin sudah ada saling kontak antara Kormi daerah dan Korminas. Kemarin sudah ada kesepakatan antara Kormi pusat dan daerah membangun tim kecil untuk kelanjutan dari persiapan ini,” ujarnya kepada Suara NTB, kemarin.
Ia tidak menampik bahwa proses persiapan Fornas VIII sempat terjeda karena adanya pergantian kepemimpinan di Kormi pusat. Namun, saat ini lanjutnya semua permasalahan sudah terlesesaikan, sehingga koordinasi persiapan festival olahraga ini dilanjutkan.
“Tentu karena pergantian pengurus itu, pengurus baru melakukan koordinasi dan konsolidasi. Nah itu yang kemudian sempat selama 2-3 bulan melakukan konsolidasi dan tahapan kali ini masih perlu melakukan konsolidasi di daerah. Itu dinamika organisasi,” lanjutnya.
Sebagai tuan rumah, sambung Tri, NTB tidak ingin perayaan Fornas VIII ter sentral di Mandalika. Pihak Pemprov teguh menginginkan agenda ini tersebar 10 kabupaten/kota agar seluruh daerah di NTB bisa merasakan kegiatan festival olahraga ini.
“Setelah konsolidasi, saya punya optimisme ini tetap bisa dilakukan dengan pengertian pembukaan bisa dilakukan di Mandalika,” sambungnya.
Pengurus Korminas baru, ujar Tri sudah menyetujui saran dari Pemprov NTB untuk menyelenggarakan Fornas VIII tersebar di kabupaten/kota. Namun, untuk pembukaan acara dilakukan di Mandalika karena hal ini menjadi salah satu strategi Kormi pusat untuk menarik dukungan sponsor.
“Tentunya agenda ini membutuhkan pendanaan yang banyak. Kita sebagai tuan rumah juga sudah menyiapkan. Dan dari nilai itu pemerintah pusat membutuhkan tambahan sehingga mereka mencari sponsor,” katanya.
NTB telah menganggarkan sekitar Rp30 miliar untuk agenda olahraga yang akan diselenggarakan pada 1-7 Juli 2025 mendatang. Jumlah tersebut dinilai masih kurang sehingga Kormi pusat membutuhkan anggaran tambahan senilai Rp15 miliar. Anggaran Rp30 miliar digunakan untuk kontingen NTB dan kesiapan NTB sebagai tuan rumah.
Disampaikan, NTB sudah sangat siap menjadi tuan rumah Fornas VIII sebab agenda olahraga ini tidak membutuhkan venue khusus seperti PON. Satu venue direncanakan untuk dua Induk Organisasi Olahraga (Inorga). “Ruang-ruang terbuka itu menjadi lokasi venue. Dan teman-teman dari luar daerah sudah memetakan dari sekian banyak Inorga posisi venue sudah terbagi,” ucapnya.
Hampir seluruh perlombaan diikuti oleh Inorga NTB, dengan jumlah 94 perlombaan, NTB memiliki 81 Inorga yang turut berpartisipasi dalam Fornas VIII. “Ini sudah kemajuan, di Oktober tahun 2022 Inorga di NTB baru 33. Loncatannya hampir 300 persen,” pungkasnya. (era)