Mataram (Suara NTB) – Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Mataram, mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai cuaca ekstrem. Hujan lebat disertai angin kencang berpotensi terjadi banjir, longsor, dan gelombang pasang.
Pelaksana tugas (Plt) Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Mataram, Irwan Rahadi menyampaikan, cuaca ekstrem yang terjadi saat ini disebabkan wilayah NTB, berada pada periode peralihan musim dari musim penghujan ke musim kemarau atau pancaroba. Wilayah NTB sendiri diprediksikan akan mulai memasuki awal musim kemarau pada bulan April dasarian I hingga bulan Mei dasarian I 2025.
Berdasarkan hasil analisis dinamika atmosfer terkini, terpantau adanya gangguan atmosfer yang menyebabkan peningkatan potensi cuaca ekstrem di wilayah NTB. Antara lain aktifnya gelombang atmosfer Equatorial Rossby, Madden Julian Ocilation (MJO), adanya sirkulasi siklonik (akibat gangguan tropis) di Laut Timor dan Teluk Carpentaria yang membentuk perlambatan kecepatan angin dan pertemuan angin (konvergensi) di sekitar wilayah NTB. “Kelembapan udara yang cenderung basah dan labilitas atmosfer kuat mendukung pertumbuhan awan-awan hujan secara signifikan hingga akhir Maret 2025,” jelasnya.
Selain peningkatan potensi curah hujan dengan intensitas sedang hingga lebat, potensi peningkatan kecepatan angin juga berpeluang terjadi sepekan kedepan. Tinggi gelombang pada kategori sedang hingga tinggi mencapai 1,25 – 4 meter dan berpotensi terjadinya banjir rob.
Irwan mengingatkan masyarakat tetap waspada terhadap cuaca ekstrem yang berpotensi terjadinya bencana seperti banjir, genangan, angin kencang, puting beliung, pohon tumbang dan lain sebagainya.
Selain itu, masyarakat juga diminta menjaga kebersihan, menghindari membuang sampah sembarangan, menjauh dari area rawan bencana dengan radius aman dan lain sebagainya. (cem)