spot_img
Minggu, Maret 30, 2025
spot_img
BerandaPENDIDIKANLibur Lebaran, Siswa SMA Sederajat Diminta Tetap Belajar di Lingkungan Masyarakat

Libur Lebaran, Siswa SMA Sederajat Diminta Tetap Belajar di Lingkungan Masyarakat

Mataram (Suara NTB) – Libur lebaran bersama Idulfitri jenjang SMA, SMK, dan SLB dijadwalkan mulai 22–28 Maret, serta 2–8 April 2025. Siswa SMA Sederajat diminta tetap belajar di lingkungan keluarga dan masyarakat.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) NTB, Dr. H. Aidy Furqan, M.Pd., pada Rabu, 26 Maret 2025 mengatakan, siswa belajar di lingkungan keluarga dan masyarakat dijadwalkan sebelum bulan puasa dan saat libur lebaran.

“Sekolah kami minta mengarahkan siswa silaturrahmi dengan keluarga dan masyarakat untuk meningkatkan persauadaran dan persatuan,” ujar Aidy.

Ketentuan layanan PBM selama bulan Ramadan dan libur bersama mengacu pada surat Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Nusa Tenggara Barat nomor 421.6/760.SMK/Dikbud, tentang Layanan Pembelajaran di Bulan Ramadhan 1446 H/2025 M tanggal 24 Februari 2025. Sementara revisi perubahan libur lebaran tercantum di surat edaran Nomor: 421.6/1106.UM /Dikbud perihal Revisi Surat Layanan Pembelajaran di bulan Ramadhan 1446 H/2025 M tanggal 7 Maret 2025 yang diterbitkan Dikbud NTB.

Aidy juga menjelaskan, sama halnya dengan penugasaan peserta didik di lingkungan keluarga dan masayarakat saat awal bulan puasa, pada akhir dan pasca-bulan puasa pun peserta didik ditugaskan membuat tulisan naratif/karangan tentang silaturrahmi dengan keluarga dan masyarakat untuk meningkatkan persaudaraan dan persatuan.

“Siswa dapat mengumpulkannya secara daring melalui surel/tautan/link yang disiapkan oleh masing-masing satuan pendidikan (anjuran), lalu memaparkannya di depan kelas saat kembali belajar seperti biasa di sekolah,” kata Aidy.

Sementara saat kegiatan pembelajaaraan dilakukan di lingkungan keluarga dan masyarakat, orang tua/wali peserta didik agar membimbing dan mendampingi peserta didik dalam melaksanakan ibadah. Orang tua juga dapat memantau peserta didik pada saat melaksanakan kegiatan belajar mandiri.

Bukti fisik pelaksanaan tugas orang tua/wali peserta didik ini adalah adanya catatan pembimbingan dan pemantauan serta nama dan paraf orang tua/wali pada Jurnal Kegiatan Bulan Ramadan 1446 H/2025 M dengan model format terlampir di surat edaran Dikbud NTB.

“Kegiatan pembelajaran untuk peserta didik non-Muslim dilakukan penyesuaian oleh sekolah sesuai dengan kondisi masing-masing,” pungkas Aidy. (ron)

IKLAN

spot_img
RELATED ARTICLES
- Advertisment -






VIDEO