Sumbawa Besar (Suara NTB) – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Sumbawa, memastikan hasil uji sampel air di Kecamatan Lantung akibat keberadaan tambang ilegal tingkat pencemarannya masih di bawah ambang batas.
“Jadi, kadar pencemaran limbah berbahaya (merkuri dan sianida) di bawah ambang batas, kendati demikian penertiban terhadap tambang ilegal harus dilakukan demi menjaga lingkungan,” kata Kepala Dinas LH Kabupaten Sumbawa, Ir. Syafrudin Nur kepada wartawan, Rabu, 9 April 2025.
Ia meyakinkan, persoalan tambang ilegal ini harus menjadi atensi bersama sehingga tingkat kerusakannya bisa semakin ditekan. Bahkan pihaknya juga berencana untuk kembali mengambil sampel di lokasi sekitar tambang untuk memastikan kondisi terkini.
“Memang untuk saat ini ambang batas pencemarannya masih kita anggap normal, tetapi jika tetap dibiarkan maka dampaknya akan tidak baik bagi lingkungan,” ujarnya.
Dia pun memastikan, proses pengambilan sampel air dilakukan untuk meluruskan persoalan yang berkembang di masyarakat. Hasil laboratorium yang saat sudah dikantongi juga akan segera diberikan ke pihak terkait untuk sama-sama melakukan pengawasan lebih lanjut.
“Tetap akan kita sampaikan hasil uji laboratorium ke masyarakat dengan harapan mereka bisa lebih awas terhadap aktivitas pertambangan ilegal,” ucapnya.
Ia menambahkan, memang dari segi kualitas air masih belum tercemar, tetapi dari segi kerusakan lingkungan akibat aktivitas penambangan secara ilegal sudah mulai terlihat. Bahkan di lokasi tambang saat ini hutannya sudah mulai gundul sehingga berpotensi terjadi tanah longsor.
“Jadi, dampaknya secara kasat mata dan juga laporan dari masyarakat keberadaan tambang ilegal sudah mulai terlihat seperti kerusakan hutan sehingga perlu kita antisipasi,” tambahnya.
Dia pun memastikan, pihaknya tidak memiliki kewenangan untuk melakukan penertiban terhadap tambang ilegal tersebut melainkan aparat penegak hukum. Setiap sifatnya illegal dan melanggar aturan pasti berurusan dengan aparat penegak hukum.
“Memang kita tidak memiliki wewenang menertibkan, tetapi kami akan tetap membangun komunikasi dengan pihak terkait agar sama-sama memberikan perhatian khusus terhadap persoalan ini,” tukasnya. (ils)