spot_img
Sabtu, April 26, 2025
spot_img
BerandaNTBLOMBOK UTARATingkatkan Indeks Pertanaman Padi, Usulan Pupuk Bersubsidi Harus Terencana

Tingkatkan Indeks Pertanaman Padi, Usulan Pupuk Bersubsidi Harus Terencana

Tanjung (Suara NTB) – Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan (DKP3) Kabupaten Lombok Utara (KLU) mendorong peningkatan volume penanaman padi di masyarakat. Selain meningkatkan Indeks Pertanaman (IP) padi, peningkatan rasio tanam dalam setahun juga mendorong meningkatnya produksi dan kestabilan ketahanan pangan.

Kepala Dinas KP3 KLU, Tresnahadi, S.Pt., Kamis, 10 April 2025 mengungkapkan, peningkatan IP Padi berpotensi dilakukan di wilayah Kecamatan Gangga dan Kecamatan Tanjung. Kendati di Kecamatan Tanjung sendiri, sebagian petani sudah meningkatkan jumlah tanam menjadi 3 kali setahun dalam beberapa tahun terakhir. Namun di kelompok tani lain di Tanjung dan Gangga, masih perlu didorong agar petani tidak ragu menanam padi lebih dari volume saat ini.

“Kalau air cukup, kita persilahkan petani menanam padi lagi. Kita berharap indeks tanam padi bisa meningkat, dari 1 kali menjadi 2 kali setahun, dan dari 2 kali menjadi 3 kali setahun,” ungkapnya.

Dijelaskan, penanaman padi di Kecamatan Gangga dan sebagian Kayangan dengan sumber air mencukupi, masih stabil dengan penanaman 2 kali. Sedangkan sebagian petani di Tanjung, sudah 3 kali dalam setahun.

Menurut dia, penanaman padi secara terus menerus tidak menjadi masalah bagi eksistensi persawahan yang ditanami. Kunci peningkatan indeks ini terletak pada ketersediaan sumber daya air.

“Pemerintah pusat juga mendorong untuk terus-terusan menanam padi, tapi situasi ini tergantung kondisi air,” imbuhnya.

Ia menyatakan, KLU termasuk dalam wilayah yang diminta mensukseskan program perluasan areal tanam (PAT) padi. Hal ini tentu dapat ditempuh dengan mengoptimalkan sumber daya yang ada khususnya lahan kering dan tadah hujan.

Dalam prosesnya, apabila di tingkat petani terdapat peningkatan volume padi, maka menjadi kewajiban pemerintah pusat melalui Kabupaten/Provinsi untuk mendukung sarana dan prasarana produksi. Dalam hal ini, ketersediaan pupuk bersubsidi akan disiapakan melalui mekanisme usulan tambahan kuota.

“Pemerintah tentu menyiapkan subsidi pupuk dari meningkatnya indeks, yang penting melalui proses usulan.  Untuk tahun ini, kita di Dinas belum naikkan usulan khusus pupuk tambahan. Kuota masih usulan tahun sebelumnya sesuai indeks 2-3 kali tanam,” terangnya.

Tresnahadi menambahkan, usulan pupuk akan dilakukan setelah pihaknya menghimpun jumlah petani dan areal yang mengalami peningkatan penanaman. Dari data itu dinas selanjutnya mengusulkan secara resmi tambahan pupuk bersubsidi sebagai kompensasi dari meningkatnya IP Padi di KLU.

“Contoh di salah satu Kelompok Tani Loang Sawak (Desa Bentek, Kecamatan Gangga), mereka mau tanam padi lagi setelah melihat airnya cukup. Ya silakan saja, cuma untuk tahun ini, tentu tidak mendapat pupuk bersubsidi karena kita belum usulkan. Kuota pupuk ini tidak bisa mendadak, tetapi harus terencana,” tandasnya. (ari)

RELATED ARTICLES
- Advertisment -





VIDEO