spot_img
Kamis, Mei 22, 2025
spot_img
BerandaNTBHIMPSI NTB Gencarkan Edukasi dan Pendampingan Psikologis Tangani Kekerasan Seksual

HIMPSI NTB Gencarkan Edukasi dan Pendampingan Psikologis Tangani Kekerasan Seksual

Mataram (Suara NTB) – Maraknya kasus kekerasan dan pelecehan seksual, terutama yang melibatkan anak dan remaja, menjadi perhatian serius Himpunan Psikologi Indonesia (HIMPSI) Wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB).

Dalam merespons isu ini, HIMPSI NTB telah melaksanakan berbagai langkah strategis, mulai dari edukasi, pendampingan psikologis, hingga advokasi korban dan pelaku.

Ketua HIMPSI NTB, Lalu Yullhaidir, menyampaikan bahwa pihaknya aktif melakukan edukasi di sekolah-sekolah dan masyarakat umum untuk meningkatkan pemahaman tentang potensi kekerasan, termasuk kekerasan seksual.

“Kami tidak hanya memberikan edukasi, tetapi juga pendampingan psikologis bagi korban dan pelaku, khususnya pada kasus kekerasan terhadap anak,” ujar saat dihubungi Suara NTB pada Jumat, 18 April 2025.

Selain itu, pihaknya juga berperan dalam proses hukum melalui pemeriksaan psikologi forensik. Dalam proses ini, HIMPSI mendampingi para pihak untuk mengetahui profil psikologis korban maupun pelaku. Informasi ini kemudian menjadi bahan refleksi dalam menyusun strategi edukasi yang lebih luas dan mendalam mengenai perlindungan diri serta upaya pencegahan kekerasan seksual di lingkungan keluarga dan masyarakat.

Yullhaidir menerangkan, bahwasannya HIMPSI NTB juga bersinergi dengan berbagai lembaga seperti pemerintah daerah, kepolisian, LSM, dan institusi pendidikan dalam menangani kasus-kasus kekerasan seksual.

Kolaborasi ini memungkinkan pemeriksaan dan pendampingan psikologis dapat dilakukan secara komprehensif, sekaligus memperkuat posisi HIMPSI sebagai organisasi profesi yang relevan dalam menjawab persoalan-persoalan psikologis masyarakat.

“Banyak kasus kekerasan seksual dipengaruhi oleh kondisi psikologis seperti trauma masa lalu, bahkan tidak sedikit pelaku merupakan korban sebelumnya. Sinergi lintas sektor ini sangat penting agar pendekatannya lebih menyeluruh,” tambahnya.

Lebih lanjut, ia menyampaikan pesan penting kepada para orang tua, lembaga pendidikan, dan masyarakat untuk membangun lingkungan yang aman dan mendukung bagi anak-anak dan remaja.

Peran keluarga sangat krusial, dengan memastikan pengasuhan berkualitas, keterlibatan ayah dan ibu yang seimbang, serta pengawasan terhadap penggunaan teknologi digital.

“Sekolah juga diimbau untuk memberikan edukasi seksual yang sesuai usia dan budaya lokal, agar peserta didik memiliki pemahaman yang baik tentang tubuh mereka dan cara melindungi diri,” tuturnya.

Ia juga menekankan pentingnya keberanian masyarakat untuk bersuara jika menemukan indikasi kekerasan, demi pencegahan yang lebih dini. Dengan pendekatan yang holistik, HIMPSI NTB berharap masyarakat semakin sadar dan siap menciptakan lingkungan yang aman dari kekerasan seksual.

“Masyarakat juga perlu memahami potensi kekerasan yang ada di sekitar, siapa yang berpotensi menjadi korban dan siapa yang berpotensi menjadi pelaku, sehingga kekerasan seksual dapat tercegah lebih dini,” pungkasnya. (hir)

RELATED ARTICLES
- Advertisment -






VIDEO