Tanjung (Suara NTB) – Pemda Kabupaten Lombok Utara (KLU) bersama Asosiasi Kabupaten (Askab) PSSI KLU, menggelar open tournament di 3 kecamatan (Gangga, Kayangan, Bayan). Gelaran ini ditujukan untuk membangun dan memperkuat rasa persatuan dalam semangat Mempolong Merenten (persaudaraan) di tengah masyarakat.
Kick Off turnamen terbuka tingkat kecamatan tersebut, dibuka perdana untuk tingkat Kecamatan Kayangan di Lapangan Umum Desa Sesait, Kamis, 17 April 2025.
Wakil Bupati KLU Kusmalahadi Syamsuri.,ST.,MT., mengapresiasi Askab PSSI KLU, Panitia beserta Pemdes setempat atas terselenggaranya kompetisi sepak bola. Momen ini merupakan wadah bagi generasi muda untuk berkreasi dalam bidang olahraga, khususnya Cabor Sepak bola.
“Turnamen ini sebagai langkah penting dalam pembinaan talenta muda sepak bola KLU. Tujuan utamanya adalah memperkuat rasa Mempolong Merenten (Persaudaraan) antar para pemain,” ujar Kus – sapaan akrabnya.
Ia menginginkan, kompetisi ini tidak hanya melahirkan bibit muda berbakat sebagai calon atlet sepak bola yang membawa nama kabupaten di level yang lebih tinggi ke depannya. Selain itu, sepak bola dapat menghadirkan aktivitas positif bagi masyarakat sekitar.
“Kita ingin sepak bola KLU berjalan dengan baik dan mempu melahirkan bibit-bibit sepak bola handal yang mampu bersaing ditingkat lebih tinggi,” imbuhnya.
Sementara, Ketua Aska PSSI KLU, Raden Nuna Abriadi, SIP., mengatakan para peserta turnamen sepak bola yang diselenggarakan Askab harus terdaftar. Hal ini untuk menjamin jalannya turnamen yang berkualitas.
Kompetisi yang direncanakan akan berlangsung selama 80 hari diikuti oleh 48 tim se- KLU yang terbagi dalam 16 grup. Untuk diketahui, pada pertandingan perdana mempertemukan Juara bertahan Piala Desa Sesait I, yakni Beraringan FC (Desa Kayangan) berhadapan dengan Garuda FC (Desa Gondang).
“Askab PSSI sebagai induk sepak olahraga sepak bola untuk memastikan setiap penyelenggaraan turnamen bisa berjalan dengan baik dan lancar,” ujar Nuna.
Ia menambahkan, Askab PSSI KLU pada tahun ini menyelenggarakan tiga open turnamen di tiga tempat secara bersamaan. Sedianya, Askab berharap dapat menyelenggarakan turnamen di lebih banyak kecamatan, tetapi urung karena kurangnya perangkat pertandingan yang dimiliki.
“Untuk menambah perangkat pertandingan kedepannya Askab segara menggelar pelatihan sehingga perangkat-perangkat pertandingan dapat bertambah lebih banyak, dan tentunya pertandingan bisa lebih banyak diselenggarakan,” tutupnya. (ari)
