Mataram (Suara NTB)-Dalam rangka memperingati Hari Kartini sekaligus merayakan ulang tahun ke-6, komunitas Lombok Womenpreneur Club (LWC) menggelar program pelatihan keterampilan (soft skill) bagi warga binaan perempuan di Lembaga Pemasyarakatan Perempuan (LPP) Kota Mataram, pada Senin, 21 April 2025.
Program ini menjadi momen perdana bagi LWC berbagi dengan warga binaan, dengan harapan pelatihan yang diberikan dapat menjadi bekal keterampilan bagi mereka setelah bebas dan kembali ke masyarakat.
“Hari ini adalah momen spesial karena bertepatan dengan Hari Kartini, dan tahun ini LWC merayakannya dengan cara yang berbeda—berbagi keterampilan bersama warga binaan perempuan,” ujar Founder LWC, Indah Purwanti.
Pada pelatihan angkatan pertama ini, warga binaan mendapatkan pelatihan keterampilan baking seperti membuat roti sobek dan pie susu. Sebelumnya, beberapa warga binaan juga telah diberdayakan untuk memproduksi isi dari paket snack box yang biasa dikelola oleh organisasi LWC.
“Kita juga bantu mereka menambah varian isi snack box, jadi tidak hanya satu jenis. Harapannya mereka punya kemampuan yang bisa dikembangkan untuk menambah penghasilan,” tambah Indah.
Kegiatan pelatihan ini akan berlangsung selama tiga bulan, mulai April hingga Juni, dengan materi beragam seperti cooking, baking, pembuatan kerajinan mutiara, macrame, serta pelatihan spa untuk badan dan wajah. Total ada enam kelas pelatihan, yang difasilitasi oleh sekitar 30 anggota LWC dengan tujuh orang mentor yang akan bergiliran.
Setiap warga binaan diberi kebebasan memilih pelatihan sesuai minat dan kemampuannya. “Kami memilih LPP Kota Mataram sebagai pusat pelatihan karena subjeknya adalah perempuan, dan kami ingin perempuan-perempuan di sini mendapatkan perhatian serta peluang untuk mandiri,” jelas Indah.
Pelatihan ini juga mendapatkan dukungan penuh dari pihak LPP. PLT Kepala LPP Kota Mataram, Romana Maria, menyambut baik inisiatif tersebut.
“Dengan adanya pelatihan ini, saya sangat berharap warga binaan perempuan setelah keluar dari sini bisa kembali ke masyarakat dan memiliki pekerjaan mandiri,” kata Romana.
Sebanyak 20 warga binaan mengikuti program ini. Mereka tidak hanya dari LPP, tetapi juga dari Balai Pemasyarakatan (Bapas) yang sedang menjalani masa pembebasan bersyarat. Para eks-warga binaan bahkan telah mengembangkan keterampilannya melalui unit usaha kecil di bawah naungan “Pas Kreatif”, dan berjualan kue setiap pagi di Griya Abdi Fire.
Program pelatihan dari LWC ini akan ditutup pada awal Juni, dan produk hasil pelatihan akan dipamerkan pada acara “Womenpreneur Day” yang rencananya digelar bulan Juli mendatang oleh LWC.
“Harapan kami, kegiatan ini bisa menyentuh hati warga binaan dan memotivasi mereka untuk menjadi perempuan yang lebih baik setelah keluar dari sini, serta mampu menjalankan aktivitas positif yang meningkatkan pendapatan,” tutup Indah.(bul)