spot_img
Rabu, Mei 21, 2025
spot_img
BerandaHEADLINEDiselenggarakan di NTB, Puncak HKB 2025 Tercatat dalam Rekor MURI

Diselenggarakan di NTB, Puncak HKB 2025 Tercatat dalam Rekor MURI

Mataram (Suara NTB) – Puncak Hari Kesiapsiagaan Bencana (HKB) yang diselenggarakan di NTB, tercatat dalam Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI). Lebih dari 1,4 juta warga melakukan secara serentak pada tanggal tersebut, tepat pukul 10.00 pagi di seluruh nusantara.

Kegiatan ini tidak hanya melibatkan masyarakat, tetapi juga ribuan satuan pendidikan. Tercatat, lebih dari 7.000 sekolah berpartisipasi aktif dalam simulasi, menjadikan HKB 2025 salah satu momentum kesiapsiagaan bencana terbesar sepanjang sejarah Indonesia.

MURI menetapkan pencapaian ini sebagai rekor dalam kategori superlatif, yakni rekor dengan jumlah peserta terbanyak. Kategori ini merupakan salah satu dari tiga kategori utama dalam pencatatan rekor MURI, selain inovasi unik dan pencapaian berbasis keistimewaan sosial-budaya.

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letjen TNI Dr. Suharyanto, mengungkapkan rasa bangganya atas antusiasme masyarakat. Menurutnya, sejak pertama kali dicanangkan pada 2017, pelaksanaan HKB terus mengalami peningkatan.

“Bahkan, untuk HKB ke-9 ini, pesertanya sangat banyak, baik dari kalangan sekolah maupun masyarakat umum,” ujar Suharyanto dalam sambutannya di Kantor Gubernur NTB, Sabtu, 26 April 2025.

Dia berharap, kesadaran masyarakat Indonesia terkait kesiapsiagaan bencana terus meningkat. Terlebih bagi warga NTB yang menjadi salah satu daerah rawan bencana.

“Ini jadi awal yang sangat baik untuk NTB. Mudah-mudahan ke depan kami terus pelihara dan tingkatkan kuantitas masyarakat Indonesia dalaman penanganan bencana,” harapnya.

Pada HKB 2025 BNPB mencatatkan rekor MURI dengan jumlah peserta yang melakukan simulasi mencapai 1.427.294 peserta di 38 provinsi, serta jumlah satuan pendidikan hingga 7.000 unit sekolah.

Pencapaian HKB 2025 diapresiasi Ketua Komisi VIII DPR Marwan Dasopang. Dia menyampaikan, BNPB tidak hanya menekankan pada fase tanggap darurat tetapi juga aspek kesiapsiagaan bencana. “Ini artinya mengurangi risiko, mengurangi korban dan tentu kita siap untuk selamat,” ujarnya.

Dia mengaku selalu mendukung dan memberikan penguatan kepada BNPB dalam penanggulangan bencana. Komisi VIII DPR juga akan terus mengawal BNPB dalam penanganan yang terbaik bagi masyarakat Indonesia.

“Apa yang dilakukan BNPB ternyata pihak lain juga mengakui dengan memberikan penghargaan dan sertifikat yang kita saksikan bahwa ini tercatatkan dalam MURI,” tambahnya.

Sementara, Gubernur NTB, Dr. H. Lalu Muhamad Iqbal mengaku bangga lantaran daerah yang dipimpinnya terpilih sebagai tuan rumah kegiatan HKB 2025. Ia berharap NTB bisa menjadi model bagi kesiapsiagaan bencana di tingkat nasional.

“Semoga ke depannya, NTB bisa jadi hub untuk penanganan penanggulangan bencana di tingkat nasional, khususnya di wilayah Indonesia bagian timur,” katanya. (era)

RELATED ARTICLES
- Advertisment -






VIDEO