NTB memiliki potensi kelautan dan perikanan yang melimpah. Berbagai macam jenis kekayaan laut bisa ditemukan di NTB, seperti ikan tuna, hiu, cakalang, mutiara, termasuk gurita. Khusus untuk potensi gurita, potensi yang cukup besar berada di Selat Alas, Teluk Saleh hingga perairan selatan Sekotong, Kabupaten Lombok Barat (Lobar).
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (Diskanlut) Provinsi NTB Muslim, ST., MSi., mengakui, jika banyak pengusaha dari luar daerah, khususnya Pulau Jawa yang datang membeli gurita ke NTB. Setelah itu, mengekspornya ke beberapa negara. Sekarang Kementerian Kelautan dan Perikanan melalui Direktorat Sumber Daya Ikan akan mengatur kuota penangkapan sekaligus pada saat bersamaan mendorong Marine Stewardship Council untuk menjadi salah satu lembaga yang akan mensertifikasi biota gurita ini.
Gurita ini merupakan salah satu komoditi pangan yang bisa mengganti daging, karena investor investor ini ada upaya permintaan dari luar negeri terkait dengan beberapa komoditi gurita ini. Makanya tadi kita mengumpulkan pengusaha, penangkap gurita, akademisi yang akan mensurvei terkait stok dan potensi penangkapan lestari, ujarnya pada Suara NTB di Kantor Gubernur NTB, Selasa, 29April 2025.
Sebagai contoh, ungkapnya, pada bulan-bulan tertentu nelayan atau pengusaha tidak boleh menangkap gurita. Dalam hal ini, nelayan harus mengkondisikan ekosistem, sehingga gurita yang berukuran kecil itu bisa menjadi besar. Jadi ada ritmenya. Ada yang satu bulan, kalau 4 bulan, mereka sudah dapat untung. Ini sudah berjalan. Kedua pendekatan sosial. Mereka didorong untuk menabung. Saat tidak mendapatkan hasil yang bukan musimnya ada ruang bagi mereka memenuhi kebutuhan sehari-hari, terangnya.
Mengenai potensi gurita, ungkapnya, banyak pembeli dari luar daerah yang langsung datang ke NTB membeli gurita secara langsung untuk diekspor ke beberapa negara. Untuk itu kenapa pembeli butuh sertifikasi, karena komoditi yang keluar tingkat keamanannya terjamin. Kami mendorong sertifikasi gurita bisa berjalan tahun 2025 ini. Proses sertifikasi ini dalam proses pendampingan. Yang sudah kemarin itu ada tuna, cakalang dan kakap kerapu di teluk Saleh, terangnya.
NTB selama ini dikenal sangat kaya dengan hasil ikan tangkap, seperti cakalang, tongkol, tuna, cumi-cumi, ikan ekor kuning, ikan hiu botol, udang, dan ikan hias. Menurutnya, produksi gurita terdapat di perairan utara dan perairan selatan. Produksi gurita di NTB sejak tahun 2019 hingga 2023 data akhir cukup besar. Pada tahun 2019, produksi gurita mencapai 589.862 kg, 2020 menurun menjadi 227.910 kg, 2021 kembali meningkat menjadi 407.639 kg, 2022 menjadi 576.453 kg dan 2023 meningkat menjadi 908.850 kg. (ham)