Tanjung (Suara NTB) – Kualitas ruas jalan Karang Bedil, Desa Gondang, menuju Baru Murmas, Desa Bentek, Kecamatan Gangga, Kabupaten Lombok Utara (KLU), dikeluhkan warga. Akses yang dominan jalan tanah ini kerap berlubang karena erosi air hujan. Bahkan setiap tahun usai musim hujan, warga Dusun Baru Murmas, harus iuran membeli semen untuk menambal jalan agar bisa dilewati kendaraan roda dua.
Tokoh masyarakat Baru Murmas, Romo Candrawadi, Minggu, 27 April 2025 mengungkapkan, kondisi jalan menuju dusunnya sangat memperihatinkan. Jalan ini merupakan penghubung satu-satunya bagi warga untuk mengakses berbagai fasilitas pemerintah seperti sekolah, puskesmas/rumah sakit, maupun program lainnya.
“Kami sudah sangat lama berharap jalan ini diaspal. Sejak program Lapen tahun 2010-an, jalan ini sudah rusak, sudah tidak terlihat aspalnya lagi,” ujarnya.
Ia menceritakan, di sejumlah titik di bagian hulu/perbukitan, akses jalan tidak bisa dilewati terutama setelah musim hujan. Pasalnya, jalan berlubang di banyak titik. Pada bagian tanjakan bahkan sering tidak bisa dilewati kendaraan.
Solusinya, kata dia, warga dengan terpaksa harus bergotong royong iuran 1 sak semen atau sesuai kemampuan keuangan yang dimiliki. Terkadang, terkumpul maksimal hingga 170 sak. Namun tentu saja, jumlah tersebut tidak mampu menutupi panjangnya ruas yang harus dirabat secara swadaya.
“Iuran semen untuk tambal sulam hampir setiap tahun kami lakukan, terutama setelah musim hujan. Itu pun hanya menjangkau titik paling ujung jalan, dan beberapa titik ruas yang paling ekstrem dilalui kendaraan,” ujarnya seraya berharap ada dukungan Pemda untuk meningkatkan kualitas jalan.
Sementara, Anggota Komisi III DPRD KLU, M. Indra Darmaji Asmar, ST., saat turun memantau kondisi jalan, ikut mendorong agar Pemda KLU memberi atensi. Meski jalan ini berstatus Jalan Desa, namun sebagai akses penghubung satu-satunya bagi warga, menjadikannya vital untuk ditingkatkan.
“Kalau jalan ini rusak, maka warga Baru Murmas bisa terisolir. Sehingga penting bagi Pemda untuk memberi porsi agar kualitas jalan ditingkatkan secara optimal,” ujarnya.
Menurut dia, kondisi ruas jalan terutama kategori rusak berat, agar diminimalisir secara bertahap. Hal ini sejalan dengan Visi dan Misi Bupati dan Wakil Bupati, yaitu meningkatkan kualitas jalan sebagai prioritas dalam 5 tahun ke depan.
“Kalau jalannya sudah bagus, dengan sendirinya ekonomi warga akan meningkat. Tetapi dengan kondisi jalan rambah rusak parah, potensi terisolirnya warga justru semakin tinggi,” tandasnya. (ari)
