Mataram (Suara NTB) – Universitas Mataram (Unram) menggelar diskusi bersama Konsulat Jenderal Republik Rakyat China (RRC) di Denpasar untuk menjajaki potensi kerja sama akademik dan internasionalisasi, di Ruang Sidang Rektor, Rektorat Unram, pada Senin (28/4/2025).
Delegasi dari Konsulat Jenderal RRC dipimpin oleh Konsul Jenderal, Zhang Zhisheng, didampingi oleh Wakil Konsul Jenderal, Zhu Yu, dan Direktur, Xu Lian. Dari pihak Unram, hadir Wakil Rektor Bidang Kerja Sama, Perencanaan, dan Sistem Informasi, Ketua Kantor Urusan Internasional (KUI), dosen dari Mandarin Center, Direktur Pascasarjana, para dekan fakultas, serta Wakil Dekan III Fakultas Ekonomi dan Bisnis.
Kunjungan ini disambut langsung oleh Rektor Unram, Prof. Ir. Bambang Hari Kusumo, M.Agr.St., Ph.D., yang dalam sambutannya menyampaikan antusiasme Unram untuk memperluas hubungan internasional dengan berbagai negara, termasuk dengan China, melalui kolaborasi di bidang pendidikan dan riset.
Dalam pertemuan tersebut, dibahas berbagai potensi kolaborasi, antara lain terkait Mandarin Center di Unram, program pertukaran mahasiswa dan staf, konferensi bersama, program joint double degree, serta bentuk-bentuk kerja sama akademik lainnya.
“Kami berharap kerja sama ini dapat meningkatkan jumlah mahasiswa dan staf yang mengikuti program pertukaran dengan institusi di China, sehingga hubungan akademik dan budaya kedua belah pihak semakin erat,” ujar Rektor.
Konsul Jenderal, Zhang Zhisheng, dalam sambutannya mengungkapkan kegembiraannya dapat mengunjungi Nusa Tenggara Barat (NTB) untuk pertama kalinya. Ia menyampaikan kekagumannya terhadap lingkungan Mataram yang dinilai tenang dan indah.
“Kunjungan ini adalah kesempatan pertama kami ke NTB. Kami melihat Mataram memiliki lingkungan yang sangat indah dan suasana yang lebih tenang,” ucap Zhang.
Ia menambahkan bahwa Konsulat Jenderal RRC berkomitmen mendukung komunikasi dan hubungan antara Unram, pemerintah NTB, universitas di China, dan pemerintah China.
“Kami di sini untuk berperan sebagai jembatan komunikasi antara Unram, pemerintah NTB, universitas-universitas China, dan pemerintah kami. Tujuannya adalah membangun hubungan yang lebih setara, memperkaya pengetahuan, dan mempererat kerja sama untuk dunia yang lebih baik,” tambahnya.
Selain aspek akademik, diskusi juga membahas potensi kerja sama di bidang ekonomi dan pariwisata, mengingat posisi NTB yang strategis dalam pengembangan hubungan internasional. (ron/*)