Praya (Suara NTB) – Pemerintah Australias menegaskan dukungan terhadap transformasi pembelajaran yang tengah dijalankan di Indonesia. Dengan sekolah di Kabupaten Lombok Tengah (Loteng) diharapkan bisa menjadi contoh dan pioneer dalam mendorong transformasi pendidikan secara lebih luas.
Penegasan tersebut disampaikan Minister Counsellor Tata Kelola dan Pembangunan Manusia Kedutaan Besar Australia Tim Stapleton, saat mengunjungi Sekolah Dasar Negeri (SDN) 2 Tanak Awu Kecamatan Pujut, Rabu, 30 April 2025.
Stapleton mengatakan transformasi pembelajaran penting sebagai salah satu upaya meningkatkan kualitas pendidikan. Dan, pendidikan yang berkualitas merupakan investasi jangka panjang dalam membangun sumber daya manusia (SDM). Di mana setiap anak, tanpa memandang latar belakang, gender, maupun kemampuan, berhak memperoleh pendidikan yang berkualitas.
Posisi Loteng dalam mendorong transformasi pembelajaran secara luas sangat penting. Pasalnya, sejak tahun 2017 lalu, Pemkab Loteng berkolaborasi dengan Program Inovasi untuk Anak Sekolah Indonesia (INOVASI) – kerja sama Pemerintah Indonesia-Australia, telah menjalankan program bersama untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada bidang literasi, numerasi, serta pendidikan karakter yang berjalan cukup sukses.
Hal itu bisa dilihat dari kemampuan sekolah-sekolah tempat program dilaksanakan, menjalankan transformasi pembelajaran. Salah satunya SDN 2 Tanak Awu. “SDN 2 Tanak Awu bisa menjadi inspirasi dan memberikan gambaran nyata tentang transformasi pendidikan yang sedang berlangsung di Indonesia, terutama di Loteng,” sebut Stapleton
Ia menjelaskan, transformasi pembelajaran mendorong perubahan paradigma pembelajaran. Dari yang selama ini terpusat pada guru, menjadi lebih berpusat pada siswa. Di mana siswa dikelompokkan berdasarkan kemampuan literasi dan numerasinya. Untuk selanjutnya didorong agar lebih aktif dalam proses pembelajaran. Sementara guru berperan sebagai fasilitator yang membimbing.
“Para siswa terkelompokkan berdasarkan kemampuan belajar masing-masing. Sehingga penyampaian materi menjadi lebih sesuai dengan kebutuhan setiap anak. Hal ini menjadikan pembelajaran lebih efektif dan bermakna,” tambahnya.
Pihaknya berharap, inisiatif seperti yang diterapkan di SDN 2 Tanak Awu dapat menginspirasi pengembangan pendekatan pembelajaran inovatif dan kontekstual di berbagai kabupaten dan kota di Indonesia. Khususnya juga dalam pemanfaatan buku anak dan materi ajar kontekstual yang mendukung pembelajaran aktif. Bahwa apa yang diterapkan di SDN 2 Tanak Awu merupakan contoh konkret dari implementasi dari prinsip bermakna dan kontekstual dalam pendidikan.
Kabid P2M Badan Perencanaan Pembangunan, Riset dan Inovasi Daerah (Bapperida) Loteng Sri Muliana Widiastuti menambahkan, upaya mendorong transformasi pembelajaran di Loteng sudah dimulai sejak beberapa tahun lalu dengan melibatkan berbagai pihak. Mulai dari Dinas Pendidikan, Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Loteng Universitas Mataram (Unram), INOVASI dan ekosistem pendidikan lainnya.
Fokus utamanya ialah bagaimana meningkatkan hasil belajar siswa dalam literasi, numerasi, dan pendidikan karakter. seiring waktu, transformasi pembelajaran tersebut telah meluas dengan meningkatkan efektivitas penggunaan buku teks dan mempromosikan pendidikan karakter melalui penguatan nilai-nilai yang disepakati oleh sekolah dan orang tua.
“Kami sangat memahami bahwa persoalan pendidikan ini bukan hanya urusan dinas pendidikan semata. Maka semua pihak digandeng untuk bersama-sama turun tangan menangani persoalan pendidikan,” ujarnya. (kir)