Praya (Suara NTB) – Kodim 1620/Lombok Tengah (Loteng) kembali menggelar TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) yang direncanakan dilaksanakan selama satu bulan penuh. Terhitung mulai tanggal 6 Mei hingga 4 Juni 2025 mendatang. Kegiatan dilaksanakan di delapan desa sasaran dan tersebar di enam kecamatan di Loteng.
Dandim 1620/Loteng Letkol Arm. Karrimuddin Rangkuti, pada acara tatap muka dengan media di aula Makodim 1620/Loteng, Senin, 5 Mei 2025, menjelaskan kalau program TMMD merupakan bentuk partisipasi dan kepedulian TNI dalam membantu pemerintah dan masyarakat menjawab berbagai persoalan pembangunan. Seperti keterbatasan akses jalan serta ketersediaan fasilitas umum lainnya.
Selama program TMMD berlangsung nantinya, pihaknya fokus membangun dan membenahi infrastruktur dasar yang memang benar-benar dibutuhkan oleh masyarakat. Harapannya, dengan ketersediaan infrastruktur dasar tersebut sedikit tidak bisa membantu persoalan yang dihadapi masyarakat. “Untuk jalan target kita selama program TMMD bisa terbangun sepanjang 2,6 km. Ditambah pembangunan TPQ (Tempat Pendidikan Al Qur’an) hingga sumur bor,” sebutnya.
Di samping itu juga ada program sosial berupa penyaluran bantuan sosial bagi warga kurang mampu, penguatan wawasan kebangsaan hingga beberapa pendidikan dan pelatihan yang dibutuhkan oleh masyarakat. ”Hampir semua aspek kita sentuh dalam program TMMD ini,” terang Karrimuddin.
Dikatakannya, terlaksanakan program TMMD kali ini juga tidak lepas dari dukungan pemerintah daerah. Dan, pihaknya berharapa program TMMD bisa terlaksanakan dengan baik, sehingga manfaatnya bisa dirasakan sebesar-besaran oleh masyarakat lokasi sasaran TMMD.
“Secara kualitas kegiatan kita pastikan yang terbaik. Karena kita ingin, infrastruktur fisik yang dibangun misalnya itu bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat untuk jangka waktu yang lama. Tidak hanya saat program TMMD berlangsung saja,” imbuhnya.
Adapun sasaran lokasi TMMD yang ke-124 Kodim 1620/Loteng tahun 2025 ini yakni Desa Tibo Sisok Kecamatan Janapria, Desa Mas Mas dan Desa Selebung Kecamatan Batukliang, Desa Bagu Kecamatan Pringgarata, Desa Sukarara Kecamatan Jonggat serta Desa Lajut dan Kelurahan Tiwu Galih Praya. Terakhir Desa Mangkung Kecamatan Praya Barat. “Kegiatan di masing-masing desa itu berbeda-beda sesuai kebutuhan,” tandas alumnus Akmil 2004 ini. (kir)
