Praya (Suara NTB) – Program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) yang dilaksanakan Kodim 1620/Lombok Tengah (Loteng), Selasa, 6 Mei 2025 dimulai. TMMD akan dilaksanakan di delapan desa di enam kecamatan di Loteng. Pelaksanaan TMMD diharapkan bisa menjadi solusi nyata bagi persoalan pembangunan di desa.
Pelaksanaan TMMD yang ke-124 tersebut ditandai dengan apel bersama di Lapangan Bhakti Desa Puyung dipimpin Wakil Bupati (Wabup) Loteng Dr. H.M. Nursiah, S.Sos.M.Si. Hadir pada kesempatan itu Kasrem 162/WB Kolonel Inf. Wirawan Eko Prasetyo, SE., para Dandim di NTB, anggota Forkopimda Loteng dan para tokoh masyarakat.
Mengusung semangat mewujudkan pemerataan pembangunan dan ketahanan, TMMD kali ini sebagai wujud nyata sinergi antara TNI, pemerintah daerah, Polri, instansi terkait dan masyarakat dalam upaya percepatan pembangunan di wilayah khususnya di pedesaan.”TMMD ini bukan hanya tentang pembangunan fisik. Tetapi juga soal mempererat kemanunggalan antara TNI dan rakyat,” terang Wabup Loteng H.M. Nursiah, di hadapan peserta apel pembukaan TMMD.
Bahwa TNI lahir dari rakyat, maka kemanunggalan keduanya merupakan keharusan. Untuk itu, masyarakat diharapkan bisa terlibat secara aktif mendukung pelaksanaan TMMD, karena hasil dari pelaksanaan TMMD akan kembali ke masyarakat juga manfaatnya.
“Kita berharap masyarakat bisa mendukung sscara aktif program TMMD ini. Sehingga manfaat dari pelaksanaan TMMD dapat dirasakan secara langsung,” terang Nursiah.
Atas nama Pemkab Loteng, Nursiah menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada jajaran TNI. Lantaran besarnya kontribusi TNI dalam mendukung pembangunan di Loteng, baik itu dari sisi infrastruktur desa serta peningkatan kesejahteraan masyarakat yang ada di Loteng.
Dandim Loteng 1620/Loteng Letkol Arm Karimmuddin Rangkuti, menambahkan, TMMD akan dilaksanakan selama satu bulan. Dengan kegiatan yang dilaksanakan berupa kegiatan dan non fisik. Seperti pembukaan jalan baru, jalan tani, pemasangan gorong gorong, pentalutan dan pemasangan plat deker serta perbaikan rumah tidak layak huni.
Sementara untuk kegiatan non fisik berupa penyuluhan kesehatan, wawasan kebangsaan, penyuluhan hukum, kesehatan dan lainya. Termasuk juga penyaluran bantuan sosial bagi warga kurang mampu dan pemberian nutrisi untuk anak stunting serta ibu hamil.
“Melalui kegiatan TMMD ini, kami ingin hadir sebagai solusi nyata bagi persoalan pembangunan di desa. Sekaligus turut membangun semangat gotong royong dan kebersamaan di tengah masyarkat,” terangnya. (kir)