Mataram (Suara NTB) – Pemerintah Kota Mataram bersama Kabupaten Lombok Barat dan Pemprov NTB, sedang mencarikan solusi atas permasalahan lahan di Tempat Pengolahan Akhir Terpadu (TPAR) Kebon Kongo. Solusi jangka pendek, menengah, dan panjang telah diskenariokan.
Asisten I Setda Kota Mataram, H. Lalu Martawang menjelaskan, pihaknya telah bertemu dan membahas permasalahan Tempat Pengolahan Akhir Regional Kebon Kongo yang terletak di Desa Suka Makmur, Kecamatan Gerung, Kabupaten Lombok Barat bersama Pemprov NTB dan Pemkab Lombok Barat. Solusi jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang telah dipikirkan bahkan menjadi atensi khusus dari Gubernur NTB. “Alhamdulillah atensi dari Bapak Gubernur atas TPA Kebon Kongo sangat positif,” terang Martawang.
TPAR Kebon Kongo akan dioptimalkan pemanfaatannya. Salah satu caranya pengalokasian anggaran dan kesepatan untuk memenuhi beberapa aspirasi warga sekitar lokasi TPA Kebon Kongo. Seperti pemenuhan jaminan sosial atau BPJS Kesehatan, Kartu Indonesia Pintar, pengecekan kesehatan gratis bahkan termasuk mengecek kadar pemenuhan kesehatan sumur di wilayah sekitar.
Martawang menambahkan, skenario menjadikan TPA sebagai akhir dari proses pengelolaan sampah menjadi solusi jangka panjang. “Sehingga dorongan untuk inovasi penanganan sampah di hulu akan mengurangi volume sampah yang di bawa ke TPA,” jelasnya.
Menurut Martawang, pengurangan volume sampah di TPA Kebon Kongo bisa memperpanjang umur dari TPA tersebut. Skenario kedepannya lanjutnya, TPAR Kebon Kongo akan memproses segala jenis sampah sehingga sampah bukan hanya menjadi residu melainkan komoditas yang dapat meningkatkan kapasitas ekonomi masyarakat.
Sementara itu, Waki Wali Kota Mataram, TGH. Mujiburrahman menilai keterlibatan Pemprov NTB dalam menyelesaikan permasalahan sampah di TPAR Kebon Kongo sangat penting untuk menyelesaikan permasalahan tersebut. Artinya, Pemprov NTB menjembatani kepentingan beberapa pihak sehingga melahirkan solusi secara permanen. (cem)