Giri Menang (Suara NTB) – Dinas Pertanian Lombok Barat bersama pihak BPH Migas mengantisipasi adanya penyalahgunaan subsidi pembelian BMM bagi petani. Sehingga dari Distan pun sangat selektif dan berhati-hati dalam mengeluarkan rekomendasi subsidi pembelian BBM terhadap petani. Disesuaikan dengan ketentuan yang berlaku yang disosialisasikan oleh pihak BPH Migas.
Sekretaris Dinas Pertanian Lobar, Muhamad Taufik, SP.,M.Ling., mengatakan pihak BPH migas turun memfasilitasi mempermudah petani mengakses subsidi BBM untuk sarana produksi pertanian seperti melakukan operasi pengolahan lahan, air irigasi, dan alat pertanian.
“Ini disubsidi oleh pemerintah, jangan sampai nanti bahan bakar bersubsidi ini dipakai oleh orang lain (disalahkangunakan), oleh sebab itu kami betul-betul verifikasi datanya dalam penerbitan surat rekomendasi,” tegasnya kemarin selepas sosialisasi di kantornya, Rabu (7/5/2025).
Pihaknya memperketat verifikasi data dalam penerbitan surat rekomendasi ini. Jangan sampai nanti begitu keluar surat rekomendasi dari dinas, justru BBM itu dijual di pinggir jalan, tidak dipakai untuk kebutuhan pertanian sesuai ketentuan. Terkait subsidi BBM ini sendiri sudah disiapkan sejak tahun lalu, tapi belum bisa karena aplikasi dari BPH Migas belum bisa diaktivasi. “Baru bulan ini baru bisa diaktivasi. Oleh sebab itu datang dari BPH migas untuk sosialisasi bagiamana penggunaan aplikasi ini,” jelasnya.
Petani sendiri tidak bisa menunggu. Mereka juga tidak bisa menggunakan aplikasi. Tidak semua petani bisa menggunakan kode batang atau barcode, sehingga pihaknya pun akan memfasilitasi petani dalam mengakses ini.
Dalam penentuan penerima subsidi ini telah diatur sesuai ketentuan, sehingga pihaknya pun mengacu pada aturan ini. Petani mengajukan permohonan ke Dinas, lalu pihak Dinas melakukan verifikasi pengajuan mereka dari sisi kelayakan diberikan surat rekomendasi mendapatkan subsidi BBM.
Analis Kebijakan Ahli Muda BPH Migas Liza mengatakan pihaknya turun jemput bola ke Kantor Distan untuk aktivasi akun. Untuk pembelian minyak solar dan Pertalite untuk petani ini dapat dilakukan dengan dilengkapi surat rekomendasi. “Jadi surat rekomendasi dari Dinas Pertanian. Jadi surat rekomendasi ini berikutnya diterbitkan secara online, di mana ada langsung kode batang, terjamin keabsahan dan tepat volumenya,” kata dia.
Volume BBM ini sendiri telah ada rumus perhitungannya dalam aplikasi yang sesuai dengan keputusan kepala BPH Migas. Petani tinggal datang ke dinas untuk menerbitkan surat rekomendasinya. Saat mau dipakai di lahan pertanian, bawa surat rekomendasi untuk beli di SPBU dengan harga penetapan pemerintah. Nantinya yang menentukan dapat diterbitkan rekomendasi atau tidak, itu dari hasil verifikasi dari dinas.
Terkait petani penerima subsidi sendiri tidak ada nama-namanya. Yang jelas selama dia petani yang diterangkan melalui surat keterangan, punya lahan pertanian maksimal dua hektar, mereka dapat diberikan subsidi. “Nanti diverifikasi oleh Dinas,” imbuhnya. Terkait kuota jumlah BMM, itu tergantung dari daya mesin, berapa jam dipakai. Itu nanti otomatis terhitung di sistem. (her)