spot_img
Kamis, Mei 15, 2025
spot_img
BerandaNTBKOTA MATARAMJangan Hanya Pasrah

Jangan Hanya Pasrah

PENURUNAN tingkat okupansi hotel di Kota Mataram berdampak langsung pada menurunnya pendapatan daerah dari sektor pajak hotel. Kondisi ini dinilai sebagai imbas dari kebijakan efisiensi anggaran pemerintah pusat yang berdampak pada pembatasan kegiatan dinas dan kementerian.

Terhadap kondisi tersebut, Komisi II DPRD Kota Mataram meminta Pemerintah Kota Mataram agar tidak bersikap pasif dan hanya meratapi keadaan. Komisi II menekankan perlunya inovasi dan terobosan untuk membalikkan kondisi ini.

“Jangan hanya pasrah melihat penurunan pendapatan akibat turunnya kunjungan kedinasan. Pemerintah kota harus menciptakan program-program inovatif yang dapat menarik wisatawan datang ke Mataram, bukan hanya mengandalkan kegiatan kementerian atau dinas,” ujar Ketua Komisi II DPRD Kota Mataram, Irawan Aprianto, ST., kepada Suara NTB melalui sambungan telepon, Jumat, 9 Mei 2025.

Ia menambahkan, meski target pendapatan dari sektor hotel diturunkan menjadi Rp2 miliar, pemerintah seharusnya melihat peluang lain untuk menggenjot kunjungan wisatawan. Salah satunya adalah memanfaatkan momentum kunjungan 25 duta besar ke Kota Mataram yang berlangsung baru-baru ini.

“Kunjungan duta besar harus dimanfaatkan maksimal. Jangan hanya jadi ajang seremonial gunting pita atau makan-makan tanpa arah. Harus ada tim yang ditugaskan untuk melakukan lobi, mengenalkan potensi wisata, dan menjalin kerja sama,” tegasnya.

Politisi PKS ini menyayangkan sikap pasif Dinas Pariwisata Kota Mataram dalam menyambut peluang kerja sama dengan pihak luar. Ia mencontohkan, ada calon investor pariwisata yang sebelumnya menjajaki kerja sama dengan Pemkot Mataram, namun beralih ke daerah lain karena merasa tidak mendapat respon.

“Mereka akhirnya bekerjasama dengan Badung, Bali. Bahkan membuat paket wisata gabungan seperti Bali–Jogja. Hal ini menunjukkan bahwa kita kehilangan peluang karena kurangnya tindak lanjut,” ujar Irawan.

Anggota dewan dua periode ini menekankan perlunya Pemkot Mataram belajar dari daerah lain yang mampu bertahan bahkan tumbuh di tengah krisis. Salah satunya dengan cara menciptakan atraksi atau agenda wisata baru, sebagaimana yang dilakukan oleh Pemprov NTB saat menghadapi gempa dan pandemi, dengan mendorong event seperti MotoGP.

Menurutnya, sektor pariwisata Mataram saat ini kurang inovasi dan belum memiliki daya tarik baru yang mampu membuat wisatawan bertahan lebih lama di kota ini. “Kalau tidak ada alasan menarik, wisatawan tidak akan betah. Maka dari itu harus ada terobosan out of the box, bukan hanya mengandalkan kunjungan dinas,” tutupnya. (fit)

RELATED ARTICLES
- Advertisment -






VIDEO