Mataram (Suara NTB) – Prestasi membanggakan kembali diraih oleh mahasiswa Indonesia di kancah internasional. Kali ini, Universitas Bumigora (UBG) berhasil menorehkan tinta emas dengan menyabet Juara 1 dalam kategori Web Development pada lomba tingkat internasional yang diselenggarakan oleh Universitas Klabat, Manado.
Pengumuman juara dilaksanakan pada 17 April 2025 lalu. Lomba ini diikuti oleh berbagai perguruan tinggi ternama dari Indonesia dan luar negeri, termasuk Taiwan, Singapura, serta universitas-universitas unggulan lainnya di tanah air.
Dalam kompetisi yang mendapat dukungan penuh dari Dicoding sebagai sponsor utama ini, para peserta tidak hanya diuji kemampuan teknisnya, tetapi juga kreativitas dan keberlanjutan solusi yang ditawarkan. Sebanyak 50 tim dari berbagai universitas terlibat dalam kategori Web Development, dan setelah melalui seleksi ketat, Proxo Team 2 UBG berhasil meraih juara pertama dengan proyek inovatif mereka yang diberi nama NUE (Nusantara Universal Education).
Inovasi untuk Pendidikan yang Lebih Inklusif
Proyek NUE adalah sebuah platform pembelajaran daring yang bertujuan mengatasi kesenjangan sosial dalam akses pendidikan. Website ini memberikan materi pembelajaran 100% gratis kepada anak-anak di daerah terpencil atau desa yang sering kali memiliki fasilitas dan sumber daya terbatas dibandingkan dengan kota-kota besar. Fitur-fitur seperti e-book gratis, video edukasi, hingga konsultasi dengan mentor menjadi solusi cerdas bagi tantangan pendidikan di wilayah minim akses.
“Kami optimalkan website ini agar bisa diakses meski dengan koneksi internet yang lambat. Anak-anak di daerah terpencil tetap bisa belajar tanpa harus khawatir soal biaya atau kualitas konten,” ujar Ayu Nursila, salah satu anggota tim Proxo Team 2 UBG.
Keberhasilan ini bukan hanya milik tim Proxo 2 UBG saja, tetapi juga menjadi kebanggaan bagi Universitas Bumigora secara keseluruhan. Pasalnya, tim lain dari UBG, yakni Tim 3 UBG, juga berhasil menyabet penghargaan Best Functionality dalam kategori yang sama. Ini membuktikan bahwa mahasiswa UBG mampu bersaing di level internasional dengan kualitas teknis dan inovasi yang tak kalah saing.
Kemenangan ini menjadi bukti nyata bahwa Universitas Bumigora mampu mencetak generasi muda yang tidak hanya pintar, tetapi juga peduli terhadap isu-isu sosial, seperti kesenjangan pendidikan. Melalui semangat kolaborasi dan inovasi, mahasiswa UBG berhasil mengharumkan nama almamaternya di mata dunia.
Prestasi ini tentunya menjadi magnet tersendiri bagi orang tua calon mahasiswa baru yang ingin anak-anak mereka kuliah di institusi yang mendukung perkembangan akademik sekaligus pengabdian kepada masyarakat. “Di Universitas Bumigora, kami tidak hanya mencetak lulusan yang siap kerja, tetapi juga lulusan yang mampu memberikan dampak positif bagi lingkungan sekitarnya,” ungkap perwakilan Rektorat UBG.
Bagi para orang tua yang ingin anak-anaknya memiliki masa depan cemerlang, ujarnya, bergabung dengan Universitas Bumigora bisa menjadi langkah tepat. Di sini, mahasiswa tidak hanya diajak belajar teori, tetapi juga didorong untuk berinovasi dan berkontribusi langsung pada permasalahan nyata di masyarakat.
Proyek NUE yang digagas oleh Proxo Team 2 UBG diharapkan dapat menjadi solusi jangka panjang untuk meningkatkan akses pendidikan di seluruh penjuru Indonesia. Dengan adanya platform ini, anak-anak di daerah terpencil tidak lagi harus tertinggal dalam hal ilmu pengetahuan.
Universitas Bumigora, ujarnya, membuktikan tidak ada batasan bagi mereka yang mau berusaha dan berinovasi. Bagi orang tua yang ingin anak-anaknya menjadi bagian dari perubahan besar di masa depan, Universitas Bumigora adalah pilihan yang tepat. ‘’Bersama UBG, mari wujudkan generasi muda yang cerdas, kreatif, dan peduli terhadap sesame,’’ harapnya. (r)
